Waingapu.Com – Pasca dihantam banjir dahsyat dampak siklon Seroja pada Minggu (04/04) lalu Bendung Kambaniru mengalami kerusakan berat. Bendung terbesar di pulau sumba yang sebelumnya mampu mengairi 1.440 HA lahan persawahan itu tidak lagi bisa lagi mengairi lahan seperti tujuan pembangunannya silam. Namun seiring waktu, perbaikan atau rehab telah mulai dan terus dilakukan.
Seperti terpantau media ini, Sabtu (26/06) siang lalu, saluran irigasi di wilayah Kelurahan Maulumbi dan juga Lambanapu masih nampak kering. Bantaran saluran yang dulunya rerumputannya menghijau juga hiaju oleh aneka sayuran yang ditanami warga nampak kecoklatan. Kerusakan bendung itu benar-benar membawa dampak bagi warga petani.
“Hampir semua lahan persawahan warga di Kelurahan Maulumbi, Lambanapu dan Mauliru terdampak. Sauran irigasi tidak lagi mengalirkan air dan tentunya persawahan tak bisa lagi diolah petani,” kata Pemekar H. Djanggakadu, Camat Kambera kepada wartawan lebih dari sepekan silam.
Upaya untuk perbaikan bendungan telah dan terus dilakukan. Terpantau Sabtu (26/06) siang sejumlah alat berat dan puluhan pengerja nampak melakukan aktifitas pekerjaan perbaikan di sekitar bantal bendung. Proyek perbaikan bendung yang dulunya dikerjakan oleh PT. Waskita Karya itu, dipercayakan pada PT. Nindya Karya (NK)
Dalam perbincangan singkat dengan salah satu staf PT. NK itu, dikatakan bahwa pekerjaan yang dilakukan ini baru tahapan sementara. “Memang kami yang akan kerjakan selanjutnya karena ditunjuk langsung oleh pemerintah, “ tandasnya.
Adapun sebelum perbicangan singkat itu, media ini sempat bertemu dengan Deny Gustiawan dan Larry Kopaloma, dua pengusaha yang dikenal sebagai kontraktor lokal di Kabupaten Sumba Timur. Keduanya menyatakan kehadiran mereka di lokasi proyek dimaksud adalah untuk memantau karyawannya yang mengoperasikan armada perusahaannya.
“Ada pandemi begini proyek sepi, yaa syukur kita diminta jadi pemasok bahan sepeti batu gunung yaa kita layani,” kata Denny.
“Ada alat kita yang di sewa, jadi yaa saya datang pantau – pantau saja,” ujar Larry.
Untuk diketahui anggaran disiapkan untuk perbaikan permanen bendung Kambaniru mencapai Rp. 90 Miliar. Hal itu dikatakan oleh Gubernur NTT, Viktor B. Laiskodat melalui Kepala Biro Humas Setda Pemprop. NTT, Marius A. Jelamu dalam rilisnya pada wartawan. Adapun dana untuk itu, kata Marius dalam rilisnya pasca kunjungan kerja Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional (Menteri PPN) Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas) Suharso Monoarfa, Sabtu (05/06) lalu, bersumber dari APBN 2021 sebesar Rp. 67,5 miliar dan APBN 2022 sebesar Rp. 22,5 miliar. (ion)