Waingapu.Com – Solidaritas Keluarga Wulla Waijillu di Waingapu (SKW3), Sabtu (13/01) siang hingga sore hari kemarin menggelar perayaan Natal dan Tahun Baru bersama di halaman depan Kantor Kecamatan Wulla Waijillu, Kabupaten Sumba Timur (Sumtim), NTT. Sejumlah point penting diselaraskan daalam suasana keakraban dalam acara yang dihadiri oleh sekitar 500 warga dari dan luar Wulla Waijillu. Diantaranya adalah keselaran pendapat untuk melestarikan dan merawat potensi Wisata Pantai Watu Parunu, agar tetap asri dan alami.
“Beberapa bulan lalu saya lihat ada patok-patok di sekitar pantai, dan juga banyak lokasi pantai lainnya di Kecamatan Wulla Waijillu yang seperti itu. Saya tanya warga, katanya itu sudah dijual. Sangat disayangkan, idealnya kita warga Sumba umumnya dan Waijillu khususnya contohi Bali dan Yogya, warganya tidak menjual tanahnya. Mereka menyewakan baik kepada instansi pemerintah maupun swasta. Tanah itu kebanggaan kita, apalah artinya kita dibilang orang Sumba, orang Wulla Waijillu jika tak punya lagi tanah sendiri,” tandas Pendeta A. Ndapa Tamu, dalam kesempatan berbicara mewakili rohaniwan se Kecamatan yang beribukota Baing itu.
Senada dengan Ndapa Tamu, Daniel Radjah, selaku Camat Wulla Waijillu juga menyerukan hal serupa, dan bahkan mencontohkan kasus penjualan tanah disekitar pantai Watu Parunu beberapa bulan silam.
“Saya lihat di sekitar pantai ada patok-patok kuning dan ada tulisan CT. Saya tanya warga siapa yang patok dan kenapa bisa seperti ini. Mereka kemudain beritahu saya dan saya layangkan surat untuk memanggil orang yang menjualnya dan saya perintahkan mencabut patok-patoknya. Sekarang patok-patoknya ada di samping kantor camat. Penjualnya waktu itu saya hukum hormat bendera merah putih disiang bolong. Jadi kalau masih ada lagi saya tidak segan-segan untuk beri tindakan,” papar Daniel.
Sebelumya dalam renungan Natal yang disampaikan oleh Pendeta Marthen Umbu Tehu, menyerukan kepada seluruh warga yang hadir dalam kebaktian Natal bersama itu untuk menjadikan diri masing-masing sebagai peyalur berkat bagi orang lain. Warga diharapkan menyadari sepenuhnya bahwa hidup hanyalah sementara dan harus punya makna dan bermanfaat tak hanya bagi diri sendiri namun bagi sesama dan tentunya Tuhan Semesta Alam.
Acara yang dihadiri oleh para pengurus dan anggota paguyuban SKW3, seperti Lu Pelindima, sebagai penasehat, acara ini juga dihadiri oleh sejumlah pengurus lainnya yakni Jacob Ndena Nggaba dan Umbu Turu Marambandima, sebagai ketua dan wakil ketua. Juga sejumlah tokoh masyarakat dan para kepala desa dari seluruh desa yang ada di Wulla Waijillu. Dalam acara ini juga diberikan bingkisan kasih kepada sejumlah warga miskin dan lansia serta bantuan beasiswa bagi para pelajar yang berprestasi.(wyn)