Waingapu.Com – “Sesungguhnya bahwa material yang akan digunakan pada setiap pekerjaan memang harus melewati pengujian di laboratorium,” tandas Amos Rawambakoe, selaku Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) dan Kepala Seksi (Kasie) Perencanaan Teknik, Bidang Bina Marga, Dinas Pekerjaan Umum (Din-PU) Kabupaten Sumba Timur (Sumtim), NTT.
Amos yang ditemui pekan lalu sehubungan dengan aneka keluhan dan kecemasan warga seputar penggunaan material pasir gunung yang disebut warga tidak sebagus pasir sungai/kali, karena kandungan tanah dalam pasir gunung cukup tinggi, lebih lanjut tidak menampik adanya kontraktor yang menepikan uji laboratorium.
“Benar sudah ada yang kami lakukan teguran bekenaan dengan penggunaan material. Bahwa sebelum lakukan pekerjaan di lapangan kita kan sudah melakukan meeting pra kontruksi. Dalam meeting kita bahas dan sepakat bahwa material yang akan digunakan harus dikirim ke laboratoruiam untuk diuji kelayakan. Ternyata ada kontraktor kemudian yang secara sepihak mengambil material langsung bawa ke lapangan, kami telah lakukan peneguran. Kami juga jamin akan pantau terus, dan berterima kasih jika warga pro aktif mengkritisinya,” imbuh Amos.
Pihaknya juga mengakui telah sejak lama mendapatkan informasi seputar kecemasan atau kekuatiran warga bahkan dari para pejabat di wilayah. Seperti halnya tentang pasir Rakawatu yang digunakan oleh kontraktor di wilayah Lewa dan sekitarnya, Amos menyatakan telah mendengarnya tak hanya tahun ini saja namun sejak tiga tahun lalu.
Namun setelah warga dan bahkan pejabat di wilayah kecamatan diberikan penjelasan dan diperkuat dengan bukti hasil uji lab dan uji di lapangan, hasilnya memang bagus.
“Kita katakan bagus dalam arti tidak kandungan tanhanya ya kalau spesifikasi tidak lebih dari lima pesen dari berat total material. Toleransinya hanya lima persen. Kalau sudah di atas itu langsung kami tegur. Seperti yang terjadi beberapa waktu lalu di wilayah Mauliru, yang mana kemudian kontraktor menjamin hanya akan menggunakan marterial itu sebagai urugan saja dan tidak dipergunakan untuk material campuran, kami akan pantau terus,” tandas Amos yang kala itu didampingi Christofel Malo Umbu Pati, Kepala Bidang (Kabid) Bina Marga, saat ditemui di ruang kerja Kabid. Bina Marga.(ion)