Waingapu.Com – Bencana yang disebabkan oleh badai siklon tropis Seroja, awal April 2021 lalu, membawa dampak yang mencemaskan bagi ribuan warga pada sejumlah wilayah di Kabupaten Sumba Timur (Sumtim) , NTT. Bencana itu tentu pula membawa dampak bagi anak-anak, karena itu perlu dilakukan langkah-langkah emergency bagi generasi penerus bangsa itu. Sehubungan dengan itu, Stimulant Institute bersama Save The Children, melakukan kegiatan tanggap darurat pasca bencana dimaksud.
Kegiatan tanggap darurat yang dilaksanakan oleh Stimulant Institute dan Save The Children itu difokuskan pada Desa Watuhadang, Kecamatan Umalulu dan Kelurahan Mauliru, Kecamatan Kambera. Kegiatan itu berlangsung selama 45 hari, dimulai pada 16 April dan berakhir pada 31 Mei 2021.

“Intervensi yang dilakukan selama 45 hari difokuskan pada bidang pendidikan dan kesehatan bagi anak-anak, baik di desa Watuhadang juga di Kelurahan Mauliru,” kata Jems Alfret LY Ratu, Koordinator Save The Children dalam acara penyerahan laporan akhir program tanggap darurat, yang dilaksanakan di aula Universitas Kristen Wira Wacana (Unkriswina) – Waingapu, Jumat (28/05) lalu.
Ditempat yang sama, Stepanus Makambombu selaku Direktur Stimulant Institute menjabarkan dalam pelaksanaan kegiatan tanggap darurat itu, yang menjadi sasaran adalah 522 kepala keluarga. Layanan pendidikan yang dibeerikan berupa dukungan psikososial kepada anak-anak melalui kegiatan pos belajar, menyediakan meterial bahan belajar bagi anak-anak , kampanye pentingnya pendidkan dan kesehatan masyarakat, juga menyediakan paket kembali ke sekolah. Untuk bidang kesehatan, lanjut Stepanus, adalah penyediaan material kebersihan bgai keluarga, pembersihan fasilitas WASH (Air, Sanitasi dan Kebersihan) milik warga juga pembersihan rumah dalam bentuk kegiatan disinfeksi.
‘Khusus untuk pembersihan rumah dan fasilitas WASH dilakukan penyemprotan disinfektan di 522 rumah, pembersihan 88 sarana air bersih milik warga, dimana terdiri dari 66 sumur warga di kelurahan Mauliru dan 22 sumur warga desa Watuhadang,” jabar Stepanus.

Adapun dari Pemkab Sumtim, diwakili oleh Lu Pelindima, Asisten Tiga Setda Sumtim. Kehadiran mantan Kabag Umum Setda dan Juga BKD Sumtim itu sekaligus menutup secara resmi kegiatan tanggap darurat kedua lembaga yang bersinergi pasca bencana itu.
“Mewakili pemerintah tentunya saya hanya bisa upakan terima kasih yang tak terhingga. Karena dengan kehadiran Stimulant Institute dan juga Save The Children, sudah bisa meringankan derita warga yang terdampak bencana. Selain itu, kehadirannya juga bisa mencermati hal-hal yang justru sebelumnya tidak terjangkau dan bahkan mungkin tidak terpikirkan oleh kita di pemerintah, tapi kedua lembaga ini hadir dan melakukan tindakan nyata yang bermanfaat bagi warga umumnya dan anak-anak khususnya.” tandas Pelindima. (ion)