Waingapu.Com – Dikritisi warga pasca penganugerahan rekor 100 persen listrik pintar (listrik menggunakan meteran sistem prabayar (pulsa) oleh Museum Rekor Indonesia (MURI), Senin (30/12/2013) silam, memicu seluruh jajaran PLN area Sumba untuk membenahi kinerjanya dan merealisasikan seluruh pelanggannya menggunakan listrik dengan meteran prabayar. Hingga Kamis (16/01) hari ini sebanyak 22 petugas diterjunkan kelapangan untuk mengganti meteran jenis lama pada 109 pelanggan yang terdeteksi masih menggunakan meteran jenis lama.
“Sejak beberapa hari lalu kami turunkan 22 petugas ke lapangan untuk mengganti meteran lama dengan meteran listrik pintar. Jadi target kami hari ini ke 109 pelanggan yang terdata masih menggunakan listrik lama harus terganti dengan meteran pintar,” jelas Andreas Dj. Mehang, Manager PLN ranting Sumba Timur (Sumtim) kala di temui di ruang kerjanya.
Dalam kesempatan itu, Andreas juga meminta bantuan pelanggan PLN untuk proaktif menyampaikan keluhan dan infromasi seputar penggunaan meteran listrik pintar langsung ke loket pengaduan PLN ranting Sumtim.
“Jadi kalau ada keluhan atau dirasa kejanggalan dalam pemakaian listrik pintar itu bisa langsung ke loket pengaduan. Selain itu, kalau masih belum juga diganti dengan meteran listrik pintar bisa juga disampaikan. Kami siap untuk dikritisi demi terciptanya pelayanan yang lebih baik,” timpalnya.
Terkait dengan adanya pemadaman yang terjadi di sejumlah titik beberapa hari terakhir diakui Andreas lebih dikarenakan cuaca buruk yang terjadi akhir-akhir ini. “Hujan disertai petir dan angin kecang sering berkibat tumbangnya ranting dan pohon yang menimpa jaringan. Petugas kami siaga 24 jam agar secepatnya bisa tertanggulangi dan listrik bisa kembali menyala,” pungkasnya.(ion)