Administrasi dan Pendapatan dari Wisatawan ke Tanggedu Kian Rapi Dikelola Pokdarwis

oleh
oleh

Waingapu.Com – Pengelolaan administrasi yang mengatur pendapatan atau pemasukan yang dipungut dari para wisatawan ke lokasi wisata alam air terjun di desa persiapan Tanggedu, Kecamatan Kanatang, Kabupaten Sumba Timur, NTT, kian rapi oleh Kelompok Sadar Wisata (Pokdarwis) setempat. Jika di masa lalu, tarif masuk ke salah satu spot wisata favorit itu tergolong liar, seiring waktu telah dibakukan dan berkekuatan hukum melalui Peraturan Desa (Perdes) Mondu Nomor 5 Tahun 2022. 

Umbu Renggang Marambajawa, ketua Pokdarwis Kakoruk Loku, desa persiapan Tanggedu kepada media ini mengatakan pendapatan dari karcis parkir, dan sejumlah sumber pendapatan lainnya terus meningkat. Dan tentunya, sebut dia semuanya tercatat atau dibukukan untuk nantinya dipertangungjawabkan.

Baca Juga:  Kembangkan Pariwisata, DPC HPI Sumba Timur Siap Bersinergi Dengan Pemerintah

“Semua pendapatan itu terdata oleh Pokdarwis dan tentunya terbuka untuk dipertanggungjawabkan pada pihak yang berkompeten,” tandas Umbu Renggang kepada media ini, Jumat (9/9/2022) lalu di Waingapu.

Kepada media ini, Umbu Renggang memaparkan pemasukan yang terdata oleh Pokdarwis sejak bulan Mei hingga Juli mencapai lebih dari Rp. 60 juta rupiah. Pemasukan paling besar demikian papar Umbu Renggang diperoleh justru dari wisatawan nusantara (Wisnu) atau lokal bukan dari wisatawan mancanegara (Wisman).

“Sejak terbukanya kembali aktifitas transportasi pasca ketatnya aturan protokol kesehatan kunjungan wisatawan lokal dan mancanegara memang meningkat. Namun tetap pemasukan dari wisatawan lokal lebih besar dibandingkan wisatawan mancanegara,” paparnya.

Dibulan Mei lalu saja kata Umbu Renggang pemasukan dari Wisnu mencapai lebih dari Rp. 11 juta dari total kunjungan Wisnu sebanyak 1.115 orang. Di bulan Juni jumlah kunjungan Wisnu naik mencapai 1.303 orang dan pendapatan karcis masuk mencapai leboh dari Rp. 13 juta, di bulan Juli memang sedikit alami penurunan yakni untuk total pendapatan dari karcis masuk mencapai  lebih dari Rp. 12 juta dengan Wisnu sebanyak 1.254 orang.

Baca Juga:  KM Dharma Kartika V, Alternatif Transportasi yang Jadi Andalan Warga Pulau Sumba

Sumber pendapatan lainnya baik dari biaya karcis khusus tamu Wisman, biaya parkir kendaraan roda dua dan empat serta iuran bulanan pengelola ojek serta sewa lapak juga terus berfluktuatif. Pokdwarwis ini juga terus mendapatkan dampingan dan bimbingan dari Dinas Pariwisata dan Budaya serta LSM yang concern pada pariwisata berbasis alam, lingkungan, masyarakat serta budaya itu. (ion)

Komentar