Waingapu.Com – Sebelas rumah warga yang tersebar di desa Palakahembi dan Kadumbul, Kecamatan Pandawai, Kabupaten Sumba Timur (Sumtim), NTT, luluh lantak pasca diterjang angin puting beliung, Selasa (22/01) sore lalu. Saat terjadi bencana itu, warga yang sedang berada didalam rumah karena hujan deras yang mengguyur, hanya bisa menjerit, lari dan menangis kemudian pasrah akan peristiwa yang menimpa mereka.
“Waktu hujan kami ada dalam rumah saja, saya isteri dan anak-anak. Tiba-tiba bunyi angin kencang sekali kalau tidak salah dari barat ada juga dari timur, atap langsung babunyi lalu terangkat. Saya dan isteri teriak, anak-anak lari keluar saya tahan, mereka semua menangis,” jelas Toba Rundi, salah seorang warga Palakahembi yang ditemui, Rabu (23/01) siang kemarin di sisi puing rumahnya yang telah kehilangan atap itu. Curhatan senada juga juga dikemukakan oleh Paulina Tamu Ina, warga desa Kadumbul yang ditemui terpisah.
Seperti terpantau hingga Rabu (23/01) siang kemarin, puing-puing rumah warga masih belum banyak berubah. Dominan kerusakan terletak pada atap rumah warga, selain berpindah tempat baik ke halaman depan rumah, dan belakang rumah, ada pula rumah yang ambruk dan bahkan atapnya terbang lalu nyangkut di rimbunan pepohonan.
Data yang diperoleh dari staf BPBD setempat yang kala itu mengambil data dan dokumentasi kerusakan menyebutkan, sebanyak 11 rumah warga yang alami kerusakan. Sembilan rumah di desa Palakahembi dan sisanya di desa Kadumbul. Tak hanya merusakan rumah, tampak pepohonan yang sejatinya sulit untuk terangkat oleh angin kecang, justru tumbang dan tercabut dengan akar-akarnya.(ion)