Banjir Pahunga Lodu, Ratusan Hektar Sawah & Padi Siap Panen Rusak

oleh
oleh
Panen Gagal

Waingapu.Com – Banjir bandang yang terjadi di sebagian besar wilayah timur, Kabupaten Sumba Timur (Sumtim) – NTT, mengakibatkan rusaknya areal persawahan milik warga. Di Kecamatan Pahunga Lodu, ratusan hektar sawah warga rusak berat. Bahkan ada warga yang baru saja memotong padinya dan belum sempat merontoknya dan mengangkutnya, harus kehilangan hasil panennya terbawa banjir. Demikian dijelaskan Jacob Mangu Yada, pelaksana tugas Camat setempat, kepada wartawan, Jumat (22/05) siang lalu.

“Lahan persawahan di wilayah Kaliuda dan benda serta Tana Manang yang paling parah terdampak banjir. Selain padinya sudah siap panen, ada pula warga yang bahkan sudah sempat rontok dan masih belum sempat membawa ke rumah, sudah ludes terseret banjir,” ungkap Jacob yang kala itu didampingi Umbu Nggaba Maramba Amah, Kepala Desa Kaliuda.

Baca Juga:  Belalang ‘Duduki’ Jalan & Pemukiman Translok Yubuwai
Jacob dan Umbu Nggaba Maramba Amah

“Kalau kami di Desa Kali Uda, bisa lebih dari seratus hektar yang rusak, dan itu sudah siap penen,” kata Umbu Nggaba. Selain itu, kerugian lainnya yang melanda warga, kata dia adalah adanya empat rumah warga yang hanyut.

Kerugian juga dialami warga yang beraktifitas sebagai petani rumput laut. Rumput laut yang siap panen dan juga telah siap jual, hanyut terbawa banjir. ”Tidak hanya rumput laut yang terbawa banjir, tapi juga sampan dan fiber warga petani nelayan hanyut terbawa banjir yang disertai gelombang pasang,” timpal Jacob.

Banjir yang terjadi pada Rabu (20/05) dini hari lalu itu, membuat warga di Kaliuda dan Benda hingga kini masih trauma. Pasalnya, banjir yang ketingiannya berkiasar 40 cm hingga hampir dua meter itu, terjadi saat warga sedang terlelap. Ternak warga, terutama ternak kecil semisal ayam, babi dan kambing, banyak pula yang menjadi korban.

Baca Juga:  Bupati GBY Kuatirkan Pelabuhan Waingapu Rusak Total

“Ini sampai sekarang masih gelap dan juga gerimis. Hujan sepertinya masih akan terjadi. Jadi kalau tadi lihat banyak rumah warga yang kosong, itu karena mereka lagi mengungsi ke tempat yang lebih tinggi dan aman,” pungkas Jacob.

Agnes Tana Pali, salah seorang warga Kaliuda yang ditemui wartawan di kediamannya, dengan mata berkaca-kaca, nampak berusaha meredam pilu, menyatakan dia dan keluarganya, hanya tersisa pakaian di badan. Barang-barang elektronik rusak berat, pakaian rusak dan dibawa banjir. Selain itu padinya yang telah sebagain dipanen juga rusak.

“Padi saya setengah hektar sudah panen sebagian besar rusak. Juga adik lihat sendiri, itu yang sisa setengah hektar belum panen tapi sudah rata tanah terendam air dan lumpur,” jelasnya lirih. (ion)

Baca Juga:  Hama Belalang Meluas, Distan TPH Sumtim Tetapkan Status Awas

Komentar