Waingapu.Com – Hingga kini warga kota Waingapu dan wilayah lainnya di Kabupaten Sumba Timur (Sumtim), NTT, terus diresahkan dengan wabah penyakit yang
menyerang ternak babi mereka. Sejumlah warga yang ditemui mengaku gejala yang dialami ternak babi mereka adalah dimulai dengan tidak adanya nafsu makan, hingga babi kemudian lemas, bobotnya turun dan sebagain diantaranya mati.
“Saya punya babi masih sakit juga sekarang, tidak kuat makan lagi. Kemarin malah ada dua ekor babi saya yang mati. Tetangga juga begitu, ada babinya yang sakit lalu mati,” jelas Chris, seorang warga Kelurahan Kambaniru, kepada wartawan, Kamis (30/03) siang kemarin.
Chris juga menjelaskan, babi yang mati kemudian dibuang mereka ke muara sungai Kambaniru. “Bukan kami saja yang buang ke kali, ada juga orang lain, karena memang sudah banyak babi yang mati karena sakit,” timpalnya.
Chris dan sejumlah warga lainnya yang ditemui berharap pihak terkait bereaksi lebih cepat dalam menyikapi permasalahan tersebut. Pasalnya dikuatirkan penyakit babi akan kian meluas dan warga akan terus dirugikan.
Informasi lainnya yang diperoleh menyatakan, sejumlah warga terpaksa menjual babinya dengan harga murah karena kuatir merugi lebih besar jika kemudian babi sakit dan mati.
“Lebih baik jual memang, saya kemarin jual babi harganya hanya satu juta setengah. Padahal kalau tidak ada penyakit babi, itu babi paling murah laku di papalele dengan tiga juta setengah,” keluh Adriana, seorang warga Kambaniru yang ditemui terpisah.(ion)