Waingapu.Com – Sejumlah wartawan dari aneka media massa yang bertugas di kota Kupang dan Waingapu, berinisiatif untuk sedikit meringankan beban sekelompok petani sayuran di Kelurahan Kawangu, Kabupaten Sumba Timur (Sumtim) – NTT, yang kehabisan bibit/benih. Inisiatif yang kemudian terealisasi dalam bentuk bantuan benih bawang it, diharapkan bisa kembali membangkitkan semangat petani yang sempat terpuruk akibat dampak dari pandemi Covid-19.
“Bantuan benih bawang ini boleh jadi tidaklah seberapa, tapi paling tidak dalam keterbatasan kami bisa tetap berbagi. Kami bahagia petani di sini bisa kembali menanam bawang setelah sebulumnya mereka kehabisan benih bawang,” ungkap Rambu Prailiang, wartawan TVRI di Waingapu, pasca menyerahkan secara simbolis bantuan benih, Sabtu (15/08) sore lalu.

“Senang sekali bisa berbagi, sekaligus bisa sejenak bisa bersama petani tanam bawang. Tadi lumayan, sedikit olah raga dengan jalan kaki ke sini sekaligus siram sayuran dua bedeng,” imbuh Oby Lawanmeru, jurnalis Pos Kupang, saat rehat sembari berselonjor di sisi lain kebun sayur milik Andreas Pila Ndjuka (45) kala itu.
Sukacita nampak jelas di wajah Andreas yang saat itu didampingi sang isteri, Hermina Tabitha Huri (45) di kebun sayur mereka yang berada di kawasan Reti Ahu, RT 12, RW 04, Kelurahan Kawangu, yang masuk dalam wilayah Kecamatan Pandawai itu.
“Dulu sebelum Covid-19 kami masih ada bibit bawang. Tapi kemudian diborong Dinas Pertanian, kami simpan sedikit juga untuk bibit tapi kemudian habis karena rusak juga karena kami pakai. Maunya tanam, tapi karena tidak lagi punya uang untuk beli, kami sabar-sabar saja dulu,” jelas Andreas yang bersama isterinya dianugerahi lima ‘buah cinta’ itu.
Bibit bawang yang diberi dalam dua gelombang itu, demikian jelas Andreas, separuhnya telah ditanam, dan untuk gelombang berikutnya akan secepatnya ditanam pada bedeng yang telah disiapkan. “Kira-kira ada belasan bedeng. Separuhnya tanam sayuran, separuhnya akan ditanam bawang merah. Ini bawang bisa kita jual daunnya bisa pula nanti umbinya,” timpal nya sembari menambahkan, untuk memasarkan hasil kebunnya, lazim dilakukan oleh Hermina, isterinya.
“Terima kasih untuk bantuan para wartawan, yang sebelumnya kami tidak kenal sama sekali, tapi karena ketemu saat liputan, bisa tergerak hati bantu kami,” ungkap Hermina sembari menyajikan ketimun hasil kebun mereka yang dipetik puteri tertuanya, yang kini masih menempuh studi di Akademi Keperawatan di Waingapu itu.
Menanam aneka sayuran ini, baru dilakukan Andreas bersama keluarga besarnya sekira dua tahun. Sebelumnya mereka lebih terkonsentrasi menanam padi. “Baru dua tahun kami tanam sayur, biasanya tanam padi. Tapi kemudian saya pikir, ada air berlimpah dari bendungan Kawangu dan Kambaniru, kenapa tidak satu kali saya tanam sayuran. Jadi tidak hanya dapat hasil dari padi. Ini juga saya ada buat kolam ikan, lumayan juga hasilnya,” pungkas Andreas yang dibarengi senyum bahagia selepas menghembuskan asap rokok kreteknya menjelang terbenamnya mentari saat itu. (ion)