Waingapu.Com – Sekelompok warga di desa persiapan Hawurut, Kecamatan Matawai Lapawu, Kabupaten Sumba Timur (Sumtim) – NTT, Senin (17/08) pagi hingga menjelang siang lalu menggelar upacara bendera dalam rangkaian perayaan HUT Kemerdekaan RI Ke-75. Sukacita kemberdekaan plus peringatan detik-detik Proklamasi kemerdekaan itu mereka laksanakan di perbukitan Piarakuku, yang seiring hari kian ngetop dengan nama Piarakuku Hills.
“Bahagia sekali kami warga Hawutu bahkan juga dari Tana Rara berbaur bersama saudara, teman dan sahabat kami dari kota Waingapu. Kami bersatu hari ini untuk mengenang detik-detik proklamasi kemerdekaan Bangsa Indonesia yang sama kita cintai. Bertempat di Piarakuku Hills, yang masih alami ini, kita gelorakan rasa cinta pada alam dan budaya kita, juga kobarkan semangat nasionalisme,” ungkap Jeferson Tamu Ama, penggagas acara ini, sekaligus pengurus dan kreator Piarakuku Hills, kepada media ini beberapa saat pasca upacara bendera usai.
Lebih jauh Jeferson yang sejak lama dikenal sebagai seniman ukir atau pahat batu cadas khas Sumba itu menjelaskan, upacara pengibaran bendera itu merupakan puncak dari rangkaian kegiatan sebelumnya, yang olehnya bersama warga lainnya juga kelompok atau komunitas pecinta alam ‘Kuku Kaki Si Bolang’ dari Kota Waingapu diberi tajuk Expedisi Merah Putih – Piarakuku Hills itu.
“Jadi beberapa hari lalu kami juga sudah laksanakan kegiatan pengibaran Sang Merah Putih, di beberap spot wisata menarik dan bahkan belum sepenuhnya dikenal dan diakrapi warga. Seperti air terjun Pala Kambera, air terjun Kaluhumbul dan juga air terjun Kanabu Wai. Spot seperti perbukitan dengan tanah merahnya yang khas juga kami kibarkan sang merah putih bersama-sama,” imbuh Jeferson yang dalam upacara itu didaulat menjadi pembina atau inspektur upacara.
Karena masih dalam suasana pandemi Covid 19, warga yang ambil bagian dalam upacara ini juga tetap jalankan protokol kesehatan, seperti menggunakan masker dan mencuci tangan sebelum memasuki kawasan Piarakuku Hills.
“Saya baru pertama kali ikut upacara bendera dengan cara unik ini, tentu akan jadi kenangan yang tak akan saya lupa. Jika tahun depan ada acara unik seperti ini, saya tertarik untuk kembali ikut,” kata Erlin, seorang remaja setempat ketika ditanya kesannya selepas upacara digelar.
“Tidak ada apa-apanya lelah dan letih kita saat mengibarkan bendera di perbukitan dan juga spot air terjun jika dibandingkan lelahnya para pejuang yang dengan keringat, bahkan darah dan nyawa dikorbankan hanya untuk berkibarnya sang merah putih,” ungkap Yulen, salah satu anggota komunitas Kuku Kaki Si Bolang, kepada wartawan ketika dimintai kesan pasca expedisi merah putih yang mencapai puncaknya dengan upacara bendera dan mengenang detik-detik proklamasi di bukit yang instagramable itu.
Piarakuku Hills adalah merupakan spot wisata yang terletak arah selatan kota Waingapu. Dengan jarak tempuh lebih kurang 45 menit dari pusat kota, lokasi ini bisa diakrapi. Perbukitan sabana nan unik akan memanjakan mata sepanjang perjalanan. Dan saat di puncak Piarakuku bisa diabadikan dengan berfoto ria, berlatar belakang perbukitan sabana yang di musim kemarau seperti sekarang akan berwarna kuning keemasan. Selain itu, juga bisa berfoto berlatar atau bersisian dengan pahatan-pahatan batu yang berada di perbukitan ini yang tak lain dan tak bukan merupakan karya tangan Jeferson yang juga dikenal dengan nama Ama Ukir oleh warga Tana Rara dan Hawurut itu. (ion)