Aksi ‘Mr. X’ di Piarakuku Hills Viral & Kesalkan Warganet Sumba Timur

oleh
oleh
Mr. X Bergaya

Waingapu.Com – Jagad maya di kabupaten Sumba Timur, sejak Senin (13/09) malam lalu riuh menanggapi terpostingnya sebuah foto berlatar belakang pesona perbukitan di Piarakuku (Piarakuku Hills) desa Persiapan Hawurut, Kecamatan Matawai Lapawu, Kabupaten Sumba Timur, NTT. Reaksi para warganet itu umumnya bernada kecaman dan kekesalan, terkait ulah salah satu pengunjung, sebut saja Mr. X yang memanjat patung utama, lalu menduduki kepala patung yang kemudian diabadikan dalam bentuk foto.

Aksi Mr. X oleh sebagian besar warganet dipandang sebagai perilaku yang tidak menghargai jerih lelah pemahat dan penggagas lokasi wisata itu. Kekesalan itu diungkapkan mereka dengan aneka kata dan kalimat, baik yang diramu secara apik juga ada yang saking kesalnya menuliskan kata-kata yang menjurus kasar.

Mr. X Bergaya

Ada pula warganet yang justru melihat dari sisi yang berbeda, seperti halnya account Sovia Apu dalam postingannya. “Dan itu berbahaya juga, seumpama datang sialnya sementara patungnya dipanjat tiba2 roboh, jatuh apa gak kehilangan nyawa atau patah tulangnya. Seharusnya berpikir resikonya terlebih dahulu sebelum bertindak, dan tolong hargai karya orang,” tulisnya.

Baca Juga:  Fasilitas di Pantai Watuparunu Masih Amburadul Pasca Jadi Korban Seroja

Selasa (14/09) pagi lalu, Jeferson Tamu Ama, penggagas lokasi wisata itu dan juga pemahat dan pengukir patung-patung termasuk patung utama, menghubungi media ini dan mengutarakan perasaannya. Dikatakan Ama, demikian dia biasa disapa itu, awalnya dia mengetahui dari medsos, karena pada saat itu kebetulan sedang ada kesibukan lain sehingga tidak berada di lokasi.

“Saya lihat dari postingan kawan-kawan di medsos, jujur saya kecewa dan sakit hati. Hasil karya saya diperlakukan seperti itu. Namun saya berharap hal dan peristiwa serupa tidak terjadi di tempat wisata lainnya, jadi mohon pihak pemerintah dan keamanan serta pengelola tempat-tempat wisata untuk lebih perhatikan hal itu,” ungkap Ama.

Baca Juga:  Belum Genap Sebulan, Sembilan Kasus Kekerasan Seksual Pada Anak di Sumba Timur

Ama lebih lanjut menceritakan, patung utama itu dikerjakannya sejak Agustus 2019 lalu. Hingga kini kata dia, pekerjaan patung itu belum terkategori tuntas, karena pihaknya masih mencari waktu dan kesempatan yang pas untuk melanjutkannya.

“Memang benar patung itu tidak sampai patah, Cuma saja aksi ini mengingatkan saya kembali pada peristiwa lalu, dimana dua ukiran batu papan nama patah karena ulah oknum seperti itu. Satu di gerbang patah karena di senggol kendaraan besar, satunya lagi juga saya duga dijahili pengunjung. Semuanya tidak ada yang bertanggung jawab, jadi saya berharap dengan adanya postingan yang menaiki patung bisa dijadikn peringatan bahwa dengan berbuat demikian bisa merusak patung,” urainya.

Baca Juga:  Positif Rapid Antigen Covid-19, 11 Anggota Brimob Jalani Karantina di Sumba Timur
Hati Pecah

Dalam kesempatan itu, Ama juga mengatakan ada patung batu berbentuk buah hati, yang juga kini belum dibutkan penggantinya. “Masih belum sempat saya buatkan ukiran batu buah hati lagi setelah patung yang ada sebelumnya patah karena badai Seroja lalu. Masih belum ada anggaran untuk saya kerja dan juga waktu masih sangat terbatas,” timpalnya. (ion)

Komentar