Waingapu.Com – Bupati Sumba Timur (Sumtim), Gidion Mbiliyora, Selasa (12/09) siang tadi memantau dan bahkan menguji langsung kecanggihan sejulah peralatan medis di RSUD Umbu Rara Meha, Waingapu. Dimulai dari Poli Mata dan berakhir di Ruang Operasi, Bupati yang akrab disapa GBY itu memberikan apresiasi positif pada manajemen RSUD yang berupaya maskimal meningkatkan mutu pelayanannya sebagai Rumah Sakit Rujukan Regional berstatus paripurna bintang lima itu.
“Tadi di Poli Mata saya tak hanya diperkenalkan alatnya oleh dokter specialis mata, tapi juga langsung di test alatnya dengan memeriksakan mata saya. Alat yang dimiliki poli mata ini bisa dibilang yang paling canggih dan termuktahir yang ada di NTT saat ini,” jelas GBY.
Tak hanya meninjau peralatan medis di Poli Mata, namun Bupati GBY yang didampingi direktris RSUD, Lely Harakai juga meninjau sarana dan prasarana terbaru yang dimiliki RSUD baik itu di Poli Penyakit Dalam dan Paru, Kandungan, Poli Bedah, juga Poli Gigi.
Fasiltias medis seperti perlatan dan ruang USG, juga kesiapan ruangan dan alat CT Scan juga tak luput dari perhatian Bupati. Bahkan bupati memasuki ruang operasi untuk memantau langsung kesiapan dan proses kerja alat dan tenaga medis kala melakukan operasi mata.
“Pemerintah dan didukung penuh DPRD Sumba Timur satu komitmen untuk melanjutkan pembenahan dan peningkatan sarana dan kualitas pelayanan. Kedepannya diharapkan RSUD ini bisa berstatus type B, karena itu disaat sekarang RSUD ini yang masih bertype C plus terus dibenahi lewat penambahan dan pembenahan sarana dan prasarana. Juga nantinya bukan hanya dokter ahli aja tapi juga bidan dan perawat ahli akan juga ditambah,” urai GBY.
“Hampir semua poli di sini sekarang sudah dilengkapi dengan dokter ahli atau spesialis yang ditunjang dengan peralatan yang canggih. Khusus untuk mata kita juga sudah punya dokter spesialis mata. Relasi dengan rumah sakit lainnya di pulau Sumba ini sudah kami bangun terutama dengan RSUD dari Kabupaten Sumba Barat dan Sumba Barat Daya. Di sini kalau untuk mata, tidak hanya bisa diperiksa matanya namun juga bisa operasi langsung. Sejak adanya alat ini sehari minimal dua orang yang periksa dan bahkan operasi disini. Tadi ada juga pasien dari Sumba Tengah,” papar Lely.(ion)