Dalam Forum AMAN, Siprianus Djari Bersaksi Untuk Poro Duka

oleh
oleh
Seminar Nawacita Jokowi-JK

Waingapu.Com – Siprianus Djari, tokoh muda desa Patiala Bawa, Kecamatan Lamboya, Kabupaten Sumba Barat, NTT, kembali memberikan kesaksiannya terkait kericuhan di pesisir pantai Marosi, 25 April silam. Siprianus bersaksi dalam forum seminar nasional Aliansi Masyarakat Adat Nusantara (AMAN) dan Universitas Kristen Wira Wacana (UNKRISWINA) di Gedung Nasional Umbu Tipuk Marisi, Selasa (22/05) siang lalu. Siprianus memaparkan sekilas kronologi perisitwa yang berujung tewasnya Poro Duka dalam konflik pertanahan itu.

“Disitu adalah tanah ulayat, tempat ritual adat di situ. Penolakan dalam hal ini yang dilakukan oleh masyarakat adat saat itu adalah hanya berdiri di tempat ritual adat. Tetapi di situ kemudian terjadi penyerangan dan penganiayaan dari pihak keamanan. Masyarakat dipukul dan ditendang, sayapun jadi korban pemukulan saat itu. Saudara saya Poro Duka waktu itu sebenarnya mau datang tolong saya namun belum sampai ke saya dia sudah tertembak,” urai Siprianus dalam seminar nasional bertemakan Menakar Nawacita Jokowi-JK itu.

Baca Juga:  Jembatan Luku Mihi Jebol, Pengerjaan Jalur Darurat Pantura Digenjot

Siprianus DjariSiprianus memaparkan peristiwa kelam itu, ketika seminar ini sampai pada sesi tanya jawab dan testimony dari para peserta seminar. Digambarkan dengan gamblang oleh Siprianus bagaimana dirinya dipukul dan ditendang, bahkan dengan menggunakan popor senjata aparat.

“Ketika saya dipukul dan dianiaya dengan popor senjata di depan dan dibelakang, saudara saya Poro Duka mau datang tolong saya, mungkin mau datang tarik saya. Tapi baru sekitar enam atau tujuh meter sebelum sampai di saya, langsung tertembak. Dia sempat berteriak, Sipri saya tertembak, saya meninggal katanya, kemudian saya lihat ada lubang pas di dada,” papar Siprianus.

Adapun terkait peristiwa ini, Kapolri telah mengambil sikap tegas. AKBP. Gusti Maycandra Lesmana kemudian dicopot dari jabatannya sebagai Kapolres Sumba Barat. AKBP. Michael Irwan Thamsil yang kemudian diberi kepercayaan pada jabatan dimaksud. Moment Sertijab yang oleh sejumlah media regional NTT diberitakan tertutup itu berlangsung Senin (21/05) pagi kemarin di Mapolda NTT.(ion)

Baca Juga:  Tingginya Tunggakan: Ribuan Pelanggan Listrik Sehen Diputuskan PLN

Komentar