Waingapu.Com – “Proyek perpipaan atau sarana air bersih, dananya besar-besar dianggarkan tapi justru banyak yang mubazir,” ketus Palulu P. Ndima, Ketua DPRD Sumba
Timur (Sumtim), kepada para wartawan di lantai dasar gedung DPRD setempat, Rabu (28/09) siang tadi.
Lebih lanjut Palulu yang didampingi sejumlah anggota DPRD itu memaparkan, proyek perpipaan dan Sarana Air Minum (SAM) di Tattung, Desa Haikatapu, Kecamatan Rindi, SAM di Manjali, Kecamatan Lewa Tidahu dan sejumlah proyek SAM lainnya.
“Kalau di Tattung dulu memang sudah bermasalah, bahkan menurut pak asisten dua telah masuk keranah hukum namun kemudian oleh aparat hukum dianggap tidak ada masalah atau temuan mau bagaimana lagi. Padahal jelas-jelas tidak ada manfaatnya, mubazir, padahal proyeknya didanai APBN dengan dana besar. Saya juga tidak mengerti, kalau APBN itu pengawasannya oleh Satker tapi kok bisa di PHO,” tandas Palulu Ayub Tay Paranda, anggota DPRD dari Partai Golkar juga menyatakan hal senada.
”Kalau Tattung rekomendasinya bahkan telah berulang tahun, karena memang realitanya tidak ada manfaatnya. Masa air sungai di bendung untuk airnya dialirkan dengan pipa, datang banjir terbongkar dan rusak sudah semua. Jadi salahnya diperencanaan,” paparnya.
Sementara untuk perpipaan atau SAM di Manjali, Ebenhaezer Ranggambani, Anggota DPRD dari Partai Demokrat menyatakan proyek dengan dana lebih miliaran tersebut dikerjakan asal jadi. ”Bukan hanya Manjali, di Watumbelar anggarannya empat belas miliar airnya tidak keluar!” tegasnya.(ion)