Waingapu.Com – Sebuah aksi heroik terjadi di Kabupaten Sumba Timur, Nusa Tenggara Timur (NTT), ketika sebuah ambulans nekat menerobos derasnya arus banjir demi menyelamatkan nyawa pasien kritis. Aksi menegangkan ini terekam dalam video yang viral di media sosial, memperlihatkan perjuangan tenaga medis dan sopir ambulans menghadapi tantangan alam yang ekstrem.
Kejadian ini berlangsung di Sungai Laharu, Kecamatan Karera, saat hujan deras mengguyur wilayah tersebut. Sebuah truk barang terlihat lebih dulu mencoba melintasi banjir dan hampir terguling akibat derasnya arus. Tak lama setelahnya, ambulans dari Puskesmas Lailunggi mengambil risiko serupa, membawa seorang pasien yang harus segera dirujuk ke RSUD Umbu Rara Meha Waingapu.

Situasi sempat semakin mencekam ketika mesin ambulans mati di tengah derasnya arus sungai. Namun, berkat kesigapan sopir bernama Christian, kendaraan berhasil dihidupkan kembali dan melanjutkan perjalanan melewati tantangan alam yang berat.
Elizabeth dan Ade Irma, dua tenaga medis yang berada di dalam ambulans, mengungkapkan bahwa perjalanan menuju rumah sakit kerap dihadapkan pada kondisi ekstrem seperti ini, terutama saat musim hujan.
“Kami tidak punya pilihan lain. Pasien harus segera mendapat perawatan di rumah sakit dengan fasilitas yang lebih memadai,” ujar Elizabeth diamini Ade Irma saat ditemui di halaman tengah kantor Dinas Kesehatan Sumba Timur, Senin (10/2/2025) siang lalu.
Kejadian ini mencerminkan beratnya perjuangan tenaga medis di daerah terpencil yang harus berhadapan dengan infrastruktur minim serta kondisi alam yang tidak menentu. Banyak warga berharap pemerintah segera mengambil langkah konkret dalam meningkatkan akses jalan dan jembatan guna memastikan layanan kesehatan yang lebih aman bagi masyarakat.
“Kalau musim hujan seperti sekarang ini, lama perjalanan dari Puskesmas Lailunggi ke Kota Waingapu enam jam perjalanan. Kalau kemarau yaa bisa empat jam,” ungkap Christian, sopir ambulans fenomenal itu di tempat yang sama.
Sementara itu, kondisi cuaca ekstrem dengan hujan deras, angin kencang, dan petir masih terus melanda beberapa wilayah di Pulau Sumba, meningkatkan risiko perjalanan darat di kawasan tersebut.(ion)