Waingapu.Com – Guna mensosialisasikan Pemilihan Umum Legislatif (Pileg) yang akan diadakan 09 april 2014 mendatang, Komisi Pemilihan Umum Daerah (KPUD) Kabupaten Sumba Timur (Sumtim) NTT, mengadakan Jalan Sehat Bersama, Minggu 09/03/2014 pagi.
Seperti terpantau kala itu, peserta yang terdiri dari jajaran Pemerintah Daerah (Pemda) Sumtim, Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD), Partai Politik, Relawan Demokrasi, Organisasi Pemuda dan beberapa organisasi lainnya telah memenuhi halaman kantor KPUD Sumtim sejak pukul 05.00 dan dilanjutkan dengan registrasi dan pembagian kaos serta topi bagi peserta jalan sehat.
Sempat terjadi keributan dalam pembagian kaos dan topi, karena ada yang dapat lebih kaos dan topi, sementara peserta yang lain justru tidak kebagian. Namun demikian, jalan sehat tetap dimulai sekitar pukul 06.33 dengan rute jalan Jend. Soehato Kantor KPUD Sumtim, Matawai hingga Jam Kota Waingapu, dan peserta jalan sehat melanjutkan ke jalan A. Yani, Hambala, hingga KM 2, dan berakhir di Jalan Soeharto.
Dalam perjalanan itu, juru bicara KPUD Sumtim Oktavianus Landi, melakukan orasi yang berisi ajakan pada seluruh masyarakat yang memiliki hak pilih untuk memilih pada tanggal 09 april mendatang.
Setelah kembalinya peserta jalan sehat, ketua KPUD Sumtim Ir. Robert Gana, M.Si dalam sambutannya mengatakan, sosialisasi yang diselenggarakan oleh KPUD dalam menyelenggarakan Pemilu tidak hanya pertemuan saja, tetapi KPUD Sumtim juga merancang sosialisasi dalam bentuk jalan sehat.
“Sosialisasi yang diselenggarakan oleh KPUD dalam menyelenggarakan Pemilu tidak hanya pertemuan saja, tetapi KPUD Sumtim juga merancang sosialisasi dalam bentuk jalan sehat seperti yang kita sudah laksanakan hari ini,” paparnya. Masih lanjut Robert, Partisipasi pemilu pada tahun 2009 yang lalu 81,89 % dari jumlah 130.367 pemilih dan kali ini jumlah daftar pemilih tetap (DPT) 149.011 pemilih.
“Partisipasi pemilu pada tahun 2009 yang lalu 81,89 % dari jumlah 130.367 pemilih dan kali ini jumlah daftar pemilih tetap (DPT) 149.011 pemilih. Harapan kami, pemilu 2014 ini jumlah partisipasi masyarakat mencapai 90-an persen karena telah memasuki pemilu diakhir Reformasi ini,” imbuhnya.
Dalam kesempatan yang sama, ketua Panitia Pengawas Pemilu (Panwaslu) Anwar Engga menyampaikan harapan agar pemilu terakhir di era Reformasi ini bisa menjadi pemilu yang sehat. “Pengawas pemilu lapangan Kecamatan Kota dan Kambera jumlahnya 103 orang, jadi kalau kita uji dengan para caleg kami masih menang jumlah,” tandasnya, selain itu lanjut Engga, Panwaslu telah merekrut relawan demokrasi sejumlah 1500 orang, artinya bahwa di setiap tempat, setiap ada pemukiman pasti ada pengawas pemilu, itu bukan berarti menakut-nakuti para caleg.
Engga juga menjelaskan, jika ada pelanggaran maka akan tetap proses, dan menghimbau semua untuk taat pada aturan pemilu. “Aturannya bahwa aparatur pemerintah termasuk kepala desa tidak boleh ikut kampanye, baik menghadiri kampanye, aparat-aparat desa juga tidak diperbolehkan, ini aturan punya mau, bukan Panwas punya mau,” tegasnya.
Selain itu, tambah Engga, Pengawai Negeri Sipil (PNS) tidak boleh menggunakan fasilitas pemerintah. “Jika pelaksananya melibatkan PNS maka itu adalah Pidana dan tindak pidana itu kurungan 1 tahun penjara, dan prosesnya pun hanya satu bulan, oleh karena itu, ini hari-hari sisa saya mengajak kita sekalian marilah kita sama-sama menahan diri untuk tidak curang,”pungkasnya.(und)