Waingapu.Com – Musim penghujan dimana warga terutama para petani di Kabupaten Sumba Timur (Sumtim), NTT mulai lalui hari-harinya dengan olah kebun dan persawahanynya, tentu dibarengi harapan agar hasil panen jauh lebih baik. Untuk mencapai asa itu tentunya salah satu faktor pendukungnya adalah ketersediaan pupuk maupun pestisida. Terkait dengan ketersediaan pupuk dan juga pestisida, Dinas Pertanian Tanaman Pangan setempat memastikan penyalurannya tetap stabil dan terkendali.
Kepala Dinas Pertanian Tanaman Pangan Sumtim, Johanis Hiwa Wunu melalui Sekretarisnya, Hartini H.A. Razzaq,ketika ditemui Rabu (1/02) lalu menejlaskan, pupuk subsidi disalurkan oleh pengecer kepada petani yang tergabung dalam kelompok tani sesuai dengan data Rencana Defenitif Kelompok Kerja (RDKK). “Kami selalu memantau dan juga menghimbau kepada para pengecer pupuk subsidi untuk menyalurkan pupuk tepat pada sasarannya yakni kepada petani dan kelompok tani sesuai dengan data RDKK. Hal itu dimaksudkan agar tidak menimbulkan keresahan dimasyrakat terutama petani, apalagi menjelang pelaksanaan Pileg dan Pilpres mendatang,” jelas Hartini sembari menambahkan dalam penyalurannya Dinas Pertanian Tanaman Pangan, bekerjasama dengan UD. Cinta Karya.
Hartini juga menjelaskan, pengecer yang menjadi mitra juga bertujuan kesejahteraan petani serta berkesinambungan usaha taninya juga terkait kepastian ketersedian juga harga bagi petani.”Mengingat peranan pupuk yang sangat strategis, maka penyediaan pupuk dengan harga yang terjangkau oleh petani merupakan masalah yang krusial. Oleh karena itu, harga pupuk tidak dapat diserahkan kepada mekanisme pasar sepenuhnya karena harga pupuk yang tercipta kemungkinan besar tidak terjangkau oleh petani. Apalagi pupuk memiliki peranan penting dan strategis dalam peningkatan produksi dan produktivitas pertanian,”timpalnya.
Penggunaan pupuk yang efisien melalui berbagai kebijakan meliputi aspek teknis, penyediaan dan distribusi maupun harga melalui subsidi terus diupayakan Dinas. “Kebijakan subsidi dan distribusi pupuk yang telah diterapkan mulai dari tahap perencanaan kebutuhan, penetapan Harga Eceran Tertinggi (HET), besaran subsidi hingga sistem distribusi ke pengguna pupuk sudah cukup komprehensif,” tandas Hartini.
UD. Cinta Karya sebagai salah satu pengecer pupuk subsidi yang melayani 17 Kecamatan dari 22 kecamatan yang ada di Kabupaten Sumtim terus berupaya mendukung program pemerintah. Sebagai pelaku usaha untuk membantu masyarakat kelompok tani dalam penyediaan pupuk bersubsidi, pihaknya melakukan pendistribusian sesuai dengan RDKK yang diterima Dinas Pertanian.
“Kalau dilihat dari keuntungan usaha dagang, kami selaku pihak pengecer merasa hasil yang diperoleh tidak sebanding dengan kegiatan administrasi yang harus dipersiapkan dalam pertanggungjawaban penyaluran pupuk subsidi, sehingga pernah berfikir untuk tidak lagi menjadi pengecer pupuk subsidi. Namun karena kami telah puluhan tahun melakukan usaha penyediaan alat alat pertanian, juga punya niat untuk tetap membantu masyarakat tani dan mendukung pemerintah, kaki tetap jaga konsiatensi itu,” jelas Kristo Komala, Direktur UD. Cinta Karya, ketika ditemui terpisah, Rabu (13/02) di tempat usahanya.
Ditambahkan Kristo, pihaknya juga merasa musim tanam yang bersamaan dengan pelaksanaan Pileg dan Pilpres 2019 yang sarat dengan kepentingan, tentunya membutuhkan konsistensi Dinas maupun pihaknya dalam menyiapkan kebutuhan petani sehingga situasi tenang pada masyarakat tani tetap terjaga. “Kami tetap berupaya maksimal untuk pupuk selalu ada jika petani membutuhkan. Momentum Pileg dan Pilpres yang juga seiring dnengan musim tanam, tetap tidak menjadikan penyaluran pupuk terhambat. Tetap berjalan sesuai aturan dan ketentuan yang berlaku,” timpalnya. (ion)