Waingapu.Com – Operasi Patuh yang diselenggarakan serentak di seluruh Indonesia ditandai dengan prosesi gelar pasukan juga dilaksanakan di Kabupaten Sumba Timur (Sumtim), NTT. Gelar pasukan dalam rangka operasi yang menitikberatkan pada penegakan aturan Lalulintas sesuai hukum dan perundang-undangan yang berlaku itu, dilaksanakan di halaman depan Mako Polres, Senin (16/05) pagi kemarin dan dipimpin oleh Wakapolres Sumtim. Kompol. Saltial Rini.
“Tujuan pertama Operasi Patuh 2016 ini adalah memperlancar arus lalu lintas dan menegakan aturan lalulintas. Harapannya bisa menurunkan angka kecelakaan dan pelanggaran lalu lintas. Operasi ini akan dilaksankan empat hari kedepan,” tandas Saltial.
Terpisah ditemui wartawan, Kasat. Lantas Polres Sumtim, AKP. Apriyansa Sinatra menjelaskan, item-item seperti kelengkapan Surat Surat Kendaraan, pengendara melawan arus, pelat nomor tidak sesuai spectec/aslinya, pembonceng tidak pakai helm atau bahkan kedua-duanya tidak memakai helm, motor harus lajur kiri (apabila ada lajur kanalisasi) dan harus nyalakan lampu besar di siang hari, melanggar lampu merah, melanggar marka jalan dan garis stop, hingga naik motor lebih dari dua orang akan menjadi perhatian khusus dalam operasi yang akan digelar dadakan dan bias dilakukan dua hingga tiga kali di beberapa tempat di dalam kota bahkan di luar kota.
“Sementara, untuk pengendara mobil ada beberapa item sasaran, seperti plat nomor tidak sesuai saslinya, tempel logo atau simbol pada pelat nomor, pakai rotatorsirene pada mobil pribadi, tidak pakai sabuk pengaman, melanggar lampu merah, serta melanggar marka jalan dan garis stop,” urai Sinatra.
Operasi patuh ini nantinya akan melibatkan, Pom, Brimob, TNI dan Dispenda dan merupakan kelanjutan dari Operasi Simpatik yang digelar sebelumnya atau prakondisi untuk hadapi Operasi Ketupat mendatang.
“Orang tua juga dihimbau agar tidak membiarkan anak dibawah umur untuk mengemudikan kendaraan bermotor. Sejak Januari lalu hingga kini, telah terjadi lima kasus diversi atau kasus lakalantas yang melibatkan anak-anak di bawah umur. Kasus Lakalantas bahkan ada yang menelan korban jiwa, peran serta orang tua sangat diharapkan optimal jika berkaca poada kasus-kasus ini,” pungkas Sinatra.(wyn)