Waingapu.Com – Empat satelit memantau adanya tujuh Hot Spot (Titik panas/titik api) di Kabupaten Sumba Timur, NTT. Keempat satelit itu masing-masing Terra, Aqua, Suomi NPP dan NOAA20. Kondisi itu merupakan hasil update dari Selasa (31/08) Rabu (01/09) 01 September pukul 07:00 WITA. Data dari semua satelit itu, tingkat kepercayaan atau akurasinya di atas 80 persen.
Kepada awak media ini, via pesan WhatsApp (WA) di gawainya, Pelaksana tugas (Plt) Kepala Stasiun Meteorologi Umbu Mehang Kunda, Sumba Timur, Yenny Margareth Thenu, Rabu (01/09) siang lalu melalui Ayudya Puspita Santi Putri, sebagai Forecaster memaparkan, tujuh titik panas itu tersebar empat kecamatan. Dan Kecamatan Peberiwai merupakan wilayah yang paling banyak titik panasnya yakni sebanyak empat titik. Sementara tiga kecamatan lainnya yakni Pandawai, Haharu dan Lewa, masing-masing hanya satu titik.
Ayudya menambahkan, sensor Modis pada satelit Terra dan Aqua lazimnya dipakai sebagai indikator kebakaran lahan dan hutan di suatu wilayah.
“Satelit akan mendeteksi anomali suhu panas dalam luasan satu kilometer persegi. Pada suatu lokasi di permukaan bumi pada ukuran pixel tertentu misalnya 1 km × 1 km dan akan diobservasi dua hingga empat kali perharinya,” imbuhnya.
Sudah merupakan kejadian rutin saban tahunnya, sejumlah warga secara sengaja ataupun lalai membakar padang savana di setiap musim kemarau. Untuk membersihkan lahan pertanian ataupun membuka lahan baru, menjadi alasan warga melakukannya. Ada pula warga yang melakukannya sebagai upaya agar nantinya tumbu tunas rerumputan baru, yang bisa digunakan sebagai sumber pakan ternak yang dilepas bebas pada hamparan savana. (ion)