Waingapu.Com – Saleh Husin, putera Rote – NTT yang menjadi salah satu anak rantau sukses di Pulau Jawa, juga terus mengikut perkembangan dari pertandingan ke pertandingan setiap konstestan Pila Dunia 2018 (FIFA World Cup 2018). Sebanyak 48 pertandingan babak fase grup Piala Dunia 2018 di Rusia telah usai dan sejumlah tim telah berjibaku menghadapi babak 16 besar. Selama dua pekan, penggemar si kulit bundar sudah disuguhi rangkaian drama hasil pertandingan yang membuat peta turnamen bola paling akbar berubah dari perkiraan semula.
Saleh yang juga politisi Partai Hanura itu juga menyoroti pulangnya Sang Juara Bertahan, Jerman lebih dini pasca menelan kekalahan oleh spirit heroic Meksiko dan puncaknya melawan kengototan tim Korea Selatan. Selain itu, spirit Viking yang ditunjukan oleh Islandia ternyata mampu mengimbangi goyanan Tango tim Argentina. Vonis finatly yang diterima tetap tak mampu mencairkan kebekuan Islandi yang seakan enggan member kemenangan dan kecerian pada wajah Mega bintang Lionel Messi.
Tak hanya sampai disini, dalam percakapan via pesan WhatsApp, mantan menteri Perindustrian di paruh pemerintahan Presiden Joko Widodo itu juga mencermati realita tida adanya wakil Afrika yang melaju ke babak berikutnya. Negeri Piramida Mesir sepertinya Salah jika cuman mengandalkan Mohamad Salah, Maroko juga Nigeria juga harus angkat Koper, pun demikian Zenegal dan Tunisia yang juga harus mengubur mimpi maju ke babak berikutnya.
Politisi yang juga hingga kini masih menduduki jabatan penting di sejumlah perusahan nasional dan multinasional itu, sejatinya juga gila sepak bola (Gibol) juga futsal. Dipaparkannya, hingga kini masih menjadi pendukung setia Brazil. Dijelang pertarungan Brazil melawan Meksiko, Saleh punya prediksinya sendiri.
“Saya memprediksi, Belgia bisa melibas Jepang dan harapan saya Brazil bisa meredam semangat Meksiko. Setelah melihat hasil Inggris versus Belgia, maka selanjutnya seakan jadi real final dini dimana Brazil harus bersua Belgia di delapan besar,” ungkap Saleh yang semula berharap paling idela kedua negara ini bertemu di laga Final.
Kendati demikian, pria yang juga menjadi salah satu Direktur Sinar Mas itu tetap menaruh asa Tim Samba Brazil bisa melewati Eden Hazard, De Brune dan Lukaku cs guna maju ke semifinal untuk kembali bersuas Prancis untuk menuntaskan pertarungan penuh ambisi dan dendam pasca dikalahkan menyakitkan oleh Prancis di era kejayaan Zidane dan dipenghujung ketangguhan Cafu dan Roberto Carlos dalam FIFA World Cup 1998 silam.
“Di semi final nanti saya yakin Brazil akan mengalahkan Perancis. Lalu di final akan berhadapan dengan Inggris yang sebelumnya mengungguli Spanyol. Jadi finalnya adalah Brazil vs Inggris. Amerika Latin melawan Eropa, ini yang saya harapkan dimana dua cultur dan gaya permainan berbeda diperhadapkan dalam satu momentum puncak,” urai Saleh sembari menambahkan atmosfer pertandingan final kelak, jika Inggris bertemua Brazil tentu tekad pasukan tiag singa itu untuk menunjukan jati diri dan marwah sebagai sebagai negara yang mengklaim sebagai penemu sepak bola modern, namun baru sekali merengkuh juara di tahun 1966 silam.
“Kalau Brazil ambisinya adalah untuk meraih gelar juara dunia ke – enam dan sekaligus menebus kekalahan saat menjadi tuah rumah Piala Dunia 2014 silam. Harus diakui kali ini Brazil jauh lebih baik karena kejelian pelatih dalam memilih komposisi pemain juga menjaga kekompakan timnya. Saya rasa banyak pengamat berpendapat, musuh Brazil itu selalu diri atau ego pemainnya. Jika itu berhasil lebih unggul dari spirit kebersamaan sebagai satu tim maka tentu lebih mudah untuk mengunguli Brazil, tapi jika tidak, akan sangat sulit menumbangkan Neymar dan kawan – kawan,” pungkas Saleh. (ion)