Umbu Gillbert, Drifter Muda Bertalenta Siap Harumkan Nama Sumba di Event Nasional & Internasional 

oleh
oleh

JAKARTA, Waingapu. Com – Kejuaraan Daerah (Kejurda) Drifting Meikarta Autofest menjadi ajang pembuktian Umbu Gillberth Kabunang untuk menunjukan talentanya. Even yang diikuti oleh Drifter handal nasional dan bahkan internasioal itu tidak lantas membuat putera pengacara Rudyanto Kabunang itu keder. Remaja berusia 15 tahun itu justru menunjukan performa maximal dan berhasil menempati 3 podium dalam 3 kategori berbeda. Hasil itu tak membuatnya jumawa namun justru menjadi awal untuknya mengenalkan dan membawa harum nama Sumba, tanah leluhurnya.

Even yang digelar sejak Jumat (12/8/2022) hingga Minggu (21/8/2022) lalu itu berhasil menjadikan Umbu Gillberth pusat perhatian. Betapa tidak,  ia didapuk menjadi The Best Qualifying Time Trial kelas Pro 2, tempati Podium 1 untuk kelas Pro 2 dan Podium 2 untuk kelas Umum. Bahkan dipuncak penampilannya, Umbu Gillberth bersaing ketat dengan Emanuelle Amandio, Drifter Terbaik Indonesia dan salah satu yang terbaik di dunia itu.

Rudi Kabunang, ayah Umbu Gillberth dalam percakapan via ponselnya, Selasa (23/8/2022) lalu mengatakan, capaian Umbu Gillbert diluar perkiraannya juga seluruh tim. Pasalnya selain baru berlatih 7 bulan terakhir lawan – lawan Umbu Gillberth sebelum dan bahkan hingga partai puncak adalah Drifter yang telah punya jam terbang tinggi.

Baca Juga:  Saleh Husin Prediksi Kroasia Juara Baru FIFA World Cup 2018

Di sesi final dalam even yang dibuka secara resmi oleh Ketua Umum Ikatan Motor Indonesia (IMI) dan juga Ketua MPR Bambang Soesatyo itu, kata Rudi, terlihat sekali Umbu tidak tertinggal jauh dalam lintasan. Bahkan terus bersaing sengit hingga akhir untuk mendapatkan nilai yang terbaik di hadapan juri.

“Tidak apa – apa walau tidak tempati podium satu, tapi paling tidak dia telah berikan yang terbaik dan bersaing ketat dengan Amandio yang memang punya skil tingkat tinggi hingga berjulung King Drift itu. Latihan kerasnya selama ini dalam bimbingan bro Akbar Rais dan bung Danni Ferdito serta saudara Jajang selaku mekanik berbuah hasil yang membanggakan. Terima kasih untuk Jajang Motosport,” papar Rudi.

Umbu Gillberth dalam kesempatan wawancara via ponselnya, Rabu (24/8/2022) malam lalu menyatakan hasil yang diraihnya itu merupakan buah kerja sama tim yang baik dan juga restu Tuhan. Tak lupa dikatakan raihan itu dipersembahkan untuk seluruh orang Sumba baik yang ada seputar arena mendukungnya juga dimana saja berada.

“Saya bangga menjadi anak yang punya darah Sumba. Kemana saja dalam even yang akan saya ikuti saya akan terus pertegas jati diri saya sebagai anak Sumba, anak dari seorang ayah asal Praing Kambauni – Tanarara Matawai Lapawu,” tegasnya.

Baca Juga:  KORMI Dorong Terbentuknya Komunitas Olahraga Masyarakat di Sumba Timur

Umbu Gillberth juga menegaskan kerinduannya pada tanah leluhurnya. “Biasa hampir tiap tahun saya dan kadang dengan bapak pulang kampung di Sumba. Tapi sejak Covid – 19 lalu tidak lagi ke sana. Saya rindu juga kembali lihat kampung,” timpalnya.

Agenda dalam waktu dekat lanjut  Umbu Gillberth yang masih bestatus siswa SMA Pangudi Luhur II Servasius itu akan dilaksanakan di Semarang. “Tanggal 11 September nanti ada even di Semarang, saya akan ikut dan berusaha kembali tampil maksimal di sana. Hasilnya tetap  akan saya dedikasikan untuk harumnya nama Sumba,” ungkapnya. 

Tak hanya itu, di bulan November mendatang direncanakan Umbu akan ikut dalam event berskala internasional yang akan dihelat di negeri jiran Malaysia. 

“Masih di bulan September nanti saya akan ke Malaysia, untuk jadi peninjau dalam perlombaan Drifting di sana. November baru saya akan tanding juga di sana,” timpalnya.

Baca Juga:  Wow, Ternyata Sampah Plastic Pasca Pasola Sampai Ratusan Karung

Untuk diketahui olah raga Drifting merupakan jenis olah raga otomotif. Dimana para pengendara atau Drifter mengemudikan mobil dengan kecepatan tinggi lalu kemudian membiarkan ban selip (sliding) sehingga kehilangan traksi pada ban belakang. Mobil dipacu dengan kecepatan tinggi, lalu setir dibelokkan dengan cepat tanpa mengurangi kecepatan mobil tersebut. Jika teknik tersebut tidak dilakukan dengan baik, maka akan menyebabkan mobil melintir dan kehilangan kendali. Tak bisa dipungkiri untuk melakukanya harus menguasai teknik dan mutlak memperhatikan kecepatan mobil, serta sudut belokan secara akurat.

Cabang olahraga otomotif asal Jepang itu  kedepankan teknik mengemudi sliding, membuat ban mobil tidak menempel sempurna di aspal. Dirangkum dari ragam sumber menyatakan, dasar -dasar teknik sliding sudah ada sejak balap mobil mulai bermunculan tepatnya sekitar 1950-an dan pada saat itu terdapat suatu geng yang bernama Bosozoku yang mempraktikkan caranya mengendarai mobil dengan memutar setir berlawanan dengan kecepatan tinggi di jalanan. Geng otomitif undergound itu lakukan aksinya di jalan pegunungan di Jepang yang berkelok – kelok di daerah Hakone Skyline dan Irohazaka.

Komentar