Waingapu.Com – Kader dan simpatisan Partai Hati Nurani Rakyat (HANURA) siap meramaikan dan memberi warna berbeda dalam keseharian aktifitas Bawaslu. Hal itu akan terjadi kala kader partai yang lahir di era reformasi itu menyambangi Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) Kabupaten Sumba Timur (Sumtim), NTT.Kader dan simpatisan Hanura direncanakan akan hadir ke sekretariat Bawaslu setempat, Senin (15/10) pagi nanti. Demikian penjelasan awal Ketua DPC. Partai Hanura – Sumtim, Naftali Djoru, kepada media ini Minggu (14/10) siang lalu.
“Terkait mediasi bawaslu seharusnya terjadi hari Kamis 11 Oktober kemarin. Namun diundur ke hari Senin karena para komisioner KPU tidak berada ditempat. Kalau esok dibilang ada massa yang akan datang ke Bawaslu sejatinya tidak demikian adanya. Yang benar adalah esok para pengurus dan calon – calon pengurus Hanura Se Sumba Timur khususnya yang paling dekat dengan Kecamatan Kota dan Kambera. Kehadiran mereka adalah untuk lebih mengetahui secara pasti persoalan apa yang saat ini sedang dan akan dihadapi Hanura Sumba Timur,” urai Naftali sembari memastikan yang bakala hadir adalah para pengurus dan calon pengurus dari Kecamatan Kota, Kambera, Nggoa, dan Pandawai.
Ditanya jumlah kader yang nantinya akan hadir ke Bawaslu, diakui Naftali bisa mencapai ratusan orang. Hal itu bisa dimaklumi karena yang hadir nantinya adalah pengurus hingga tingkatan terbawah. “Pengurus yang hadir nanti hingga tingkatan terbawah. Yakni mulai dari DPC, Pengurus Ranting dan Pengurus anak ranting. Barangkali saja esok bisa ratusan orang,”timpal Naftali yang kala ditemui didampingi oleh Tirta Samuel Mehang, kader muda HanuraSumtim yang juga telah dan terus melakukan sosialisasi diri juga visi dan misnya sebagai Caleg DPRD Sumtim ungtuk Dapil I (satu) itu.
“Kehadiran kader Hanura esok bisa pula dimaknai sebagai bentuk dukungan pada Bawaslu dalam menjalankan tugasnya terutama dalam proses mediasi yang Bawaslu lakukan,” Imbuh Tirta Samuel Mehang diamini Naftali.
Ditambahkan Naftali, mediasi yang nantinya digelar Bawaslu adalah terkait pengajuan permohonan sengketa dari Hanura versus KPUD Sumtim melalui Bawaslu. “Mediasi nantinya oleh Bawaslu adalah untuk mencarikan solusi terkait persoalan yang dihadapi Hanura dan polemiknya dengan KPU. Karena hingga kini Hanura Sumba Timur butuh kejelasan satus hukum dan politik sebagai partai yang sah dalam proses dan perhelatan pemilu dalam pileg 2019 nanti.Dalam konteks itulah ada beberapa kejadian yang merugikan partai Hanura,” timpal naftali.
Selain itu lanjut Naftali, dalam proses yang sedang dan akan dihadapi ke depannya, seperti halnyamediasi yang akan digelar oleh Bawaslu Sumtim, pihaknya dan seluruh kader Hanura mau terbuka untuk mengetahui hal apa saja yang mestinya dilakukan dan dicermati. “Dalam proses yang telah berjalan dan juga dalam mediasi nanti kita sedang dan akan meluruskan kira-kira titik lemah Hanura yang bisa diperbaiki itu apa. Dan kami juga peril untuk mempertanyakan aspek-aspek hukum yang perlu ditaati baik itu oleh kami Hanura maupun juga oleh KPU sebagai penyelnggara. Harapan kami KPU tetap independen, taat azas, mengacu pada undang-undang maupun aturan KPU yang dikeluarkan oleh KPU sendiri dalam hal ini KPU Sumba Timur,” pungkasnya. (ion)