Waingapu.Com – Pandemi Covid-19 yang hingga kini masih melanda dunia, juga turut dirasakan dampaknya bagi anak-anak yang mestinya hari-harinya diisi dengan belajar dan bermain di bangku sekolah. Seperti halnya di kabupaten Sumba Barat, NTT, sejumlah sekolah telah menggelar tatap muka, walau dengan kondisi yang serba terbatas. Salah satunya adalah di SD Paralel Natarakade, Desa Karekanduku Selatan, Kecamatan Tanarighu.
Walau dalam kungkungan keterbatasan, sekolah ini boleh dikata beruntung. Karena secara periodik selalu dikunjungi oleh Aipda, Burhan, Kepala Unit (Kanit) Bimas Polsek Loli. Seperti yang terjadi pada Selasa (09/11) pagi hingga siang lalu.
“Saya biasa ke sini secara periodik, yang lalu saya bagikan masker untuk anak-anak juga guru di sekolah ini. Sekarang saya datang bawa buku untuk mengajak anak membaca buku secara bersama-sama,” jelas Burhan kepada media ini.
Adapun buku-buku bacaan itu dibawa Burhan dengan menggunakan sepeda motor dinasnya yang telah menjadi penggerak motor Pustaka Binmas Polsek Loli. Dalam kesempatan itu, dia tak hanya mengajak anak untuk tetap rajin membaca untuk menambah wawasan dan pengetahuan, juga diberikan pencerahan secara ramah pada anak-anak tentang polisi dan tugasnya.
“Saya sampaikan pada anak-anak bahwa Polisi itu bisa jadi sahabat anak, Polisi bukan untuk ditakuti, tapi bisa jadi sahabat anak dan masyarakat. Anak-anak juga bisa menjadi polisi, tentunya harus rajin sekolah, membaca dan belajar,” tandasnya.
Sebelum meninggalkan sekolah itu, Burhan juga membagikan buku tulis dan alat tulis serta masker kepada siswa yang berjumlah 82 siswa dan siswi sekolah yang dulunya dibangun atas inisiatif Polres Sumba Barat, itu.
“Saya bilang ke anak-anak dan juga para guru, bahwa mereka bisa tetap sekolah sekalipun masih Pandemi Covid-19. Syaratnya mereka harus selalu terapkan Protokol Kesehatan seperti jaga jarak, kenakan masker dan tentu sering cuci tangan,” pungkas Burhan.
Untuk diketahui, Aipda. Burhan merupakan aparat Polisi yang kepeduliannya pada anak dan literasi telah mendapat pengakuan. Pada tahun 2019 silam, dia mendapatkan penghargaan PIN Emas dari Jenderal (Pol) Idham Azis yang pada saat itu menjabat sebagai Kapolri terkait dengan aksinya dengan Motor Pustaka.
Dinda, seorang siswi kelas lima di SD ini menyatakan rasa gembiranya atas buku dan alat tulis yang didapat. “Senang pak Polisi datang lagi, kami bisa baca buku sama-sama juga dapat buku dan alat tulis. Saya dan kawan-kawan tidak pernah lagi takut Polisi karena sudah jadi teman kami,” jelasnya.
Apliana Nona Ina, salah satu guru di sekolah ini juga mengungkapkan sukacitanya akan kehadiran Burhan yang selalu datang membantu. Kegiatan literasi anak, kata dia, bisa menjadi lebih mudah dan juga tentu karena anak-anak diberi bantuan buku dan alat tulis.
“Kami di sini masuknya sistem bergantian, jadi tidak semuanya masuk. Berjalan hampir sebulan seperti ini,” ujar Nona Ina. (ion)