Waingapu. Com – Dari tahun ke tahun, terjadi peningkatan angka warga Kabupaten Sumba Timur (Sumtim) yang terinfeksi HIV. Bahkan kini kasus-kasus HIV dan AIDS
justru tidak hanya terjadi di kota namun juga marak di pedalaman.
Realita inilah yang memantik Kepala Dinas Kesehatan Kab. Sumtim, dr. Chrisnawan Tri Haryantana, mensinyalir transaksi atau tawar menawar antara pria hidung belang dan perempuan incarannya diawali pada saat malam menjelang hari Paranggang (Pasar) keesokan harinya.
“Biasanya malam sebelum hari pasar atau Paranggang, pasar sudah ramai dengan aneka aktifitas. Bukan tidak mungkin saat ini menjadi saat yang paling ideal terjadinya tawar menawar antara pria hidung belang dan perempuan incarannya. Bukan mustahil pula ini menjadi salah satu pemicu tersebarnya HIV/AIDS hingga penyakit lainnya di pedalaman,” jelasnya kepada para wartawan yang menemuinya pekan lalu di ruang kerjanya.
“Ada kasus yang saya sendiri sempat kaget, yakni ada seorang bapak yang tinggal di desa terpencil. Dia benar-benar dia lebih banyak habiskan waktu dan hidupnya di desa. Bahkan belum tentu sekali dalam sebulan di datang ke Waingapu, namun justru terinfeksi. Yang amat disayangkan, dua anaknya yang juga jarang ke kota justru juga terinfeksi,” papar Chrisnawan.
Kasus ini, demikian imbuh Chrisnawan makin menguatkan sinyalemennya bahwa desa-desa rentan dengan penyebaran HIV/AIDS dan penyakit-penyakit lainnya yang paling potensial tersebar lewat hubungan intim.(ion)