Waingapu.Com – Meninggalnya Oscar Malo Lede, seakan menjadi kiamat bagi kegiatan ektrakurikuler tinju di SMK Negeri 01 Waingapu. Pasalnya, setelah sempat koma lalu
kemudian meninggal pada Minggu (17/08) petang lalu, pihak sekolah secara internal melakukan evaluasi terkait keberadaan olah raga keras itu.
“Kami rasa perlu untuk menghentikan kegiatan ekstrakurikuler tinju di sini. Apalagi harus kami akui sarana yang ada minim dan mulai termakan usia,” jelas Stef Djaja Kitu, Kasek SMKN 01 Waingapu, Selasa (19/08) siang kemarin di ruang kerjanya. Ditiadakan ekstrakurikuler tinju, demikian lanjut Stef hingga waktu yang tidak bisa ditentukan.
“Ya kalau saya maunya seterusnya tidak perlu ada lagi,” timpal Stef. Minimnya peralatan yang mendukung ekstrakurikuler tinju di sekolah itu dibenarkan oleh Leonard Nia, guru olahraga dan pelatih tinju di sekolah tersebut.
“Memang minim peralatan, selain karena sudah rusak juga ada beberapa yang dipinjam. Jadi keputusan untuk menghapus ekstrakurikuler tinju saya terima dengan lapang dada,” tandasnya.
Guru Leo, demikian ia biasa disapa oleh rekan guru dan para muridnya itu juga mengakui pada saat latihan almarhum Oscar memang tidak dilengkapi peralatan sesuai standar.
“Tidak ada tarung atau fight saat latihan waktu itu, hanya melatih kecepatan pukulan dan ketepatan mata membaca arah pukulan lawan, namun karena sudah terjadi seperti ini saya hanya bisa ucapkan maaf dan doa untuk almarhum dan keluarganya,” pungkas Guru Leo dengan suara bergetar menahan kesedihan.
Kepasrahan terkait dihentikan ekstrakurikuler tinju juga dikemukakan oleh Daniel, siswa SMKN 01 yang juga pernah berlatih bersama almarhum Oscar. “Mau bagaimana lagi kalau itu putusan sekolah, kami terima saja,” tuturnya singkat.(ion)