Waingapu.Com – Sebagian besar warga sejak lama beranggapan bahwa kualitas pasir kali/sungai di atas pasir gunung juga laut. Namun tak bisa dipungkiri masih banyak warga yang tetap menggunakan pasir non kali. Tak hanya warga, proyek fisik pemerintah juga masih menggunakan pasir laut dan gunung. Seperti halnya proyek swakelola pembangunan drainase jalan nasional tepatnya di wilayah Kadumbul, Kabupaten Sumba Timur, NTT.
Seperti disaksikan media ini, Sabtu (02/10) lalu, tumpukan pasir laut dan gunung masih nampak di sisi drainase yang telah dikerjakan. Tak hanya itu, nampak pula satu unit excavator di sekitar lokasi drainase yang diduga digunakan untuk melakukan penggalian saluran.
“Itu exca sudah yang gali saluran, jadi pakai itu alat berat,” jelas salah satu warga yang kebetulan menghampiri ketika media ini mengambil foto.
Desber Y. A. Benu, selaku PPK 1.5 Provinsi NTT, Satker PJN Wilayah I Provinsi NTT, pada Balai Pelaksanaan Jalan Nasional NTT, kepada media ini ketika di konfirmasi Senin (04/10) di kantornya tidak menampik fakta yang ditemukan media.
“Memang benar itu yang disampaikan dan sudah saya tegur pengerjanya untuk ambil pasir di muara. Nanti saya akan panggil lagi mereka terkait kondisi itu. Tadi saya juga sudah kesana dan melihat sendiri masih ada pasir gunung dan laut,” jelas Desber.
Desber juga mengakui sudah ada pekerjaan yang justru sudah masuki tahap akhir, yang mana tentunya menggunakan pasir laut dan gunung sebagai bahan campurannya. Terkait hal itu dia mengungkapkan solusinya.
“Beberapa titik memang sudah pasang, karena itu mortar jadi kami akan plester dengan campuran yang baik. Kepala tukangnya juga sudah sampaikan langsung tadi saat saya tnjau ke sana, termasuk yang ada plat beton di depan Kantor Polsek di sana,” urainya.
Diakui Desber proyek itu swakelola padat karya itu bernilai diatas 500 juta. Dikatakannya, pekerjaan di titik itu ada jenis pasangan batu, mortar dan jalan. Karena padat karya, alat berat yang dilihat itu disewa dari pihak lain.
“Kami sudah sosialisasi ke warga jika mau terlibat dalam pekerjaan silakan. Tapi karena memang desakan waktu jadi kami sewa alat berat,” pungkasnya sembari menegaskan pihaknya sangat terbuka akan masukan dan kritikan warga juga cermatan rekan media. (ion)