Sumba Barat, Jamkesnews – Dalam rangka meningkatkan pelayanan dan kepuasan peserta Jaminan Kesehatan Nasional – Kartu Indonesia Sehat (JKN-KIS), berbagai inovasi diluncurkan oleh BPJS Kesehatan. Salah satu dari sekian banyak inovasi dari BPJS Kesehatan adalah BPJS SATU!
Apa sih BPJS SATU? Nah BPJS Satu singkatan dari BPJS Siap Membantu (SATU). Ini merupakan inovasi BPJS Kesehatan yang bertujuan untuk mempermudah peserta JKN-KIS yang sedang berada di rumah sakit atau sedang melakukan pelayanan di rumah sakit untuk mendapat informasi seputar JKN-KIS. Dengan hadirnya petugas BPJS Satu, peserta JKN-KIS kini sudah tidak perlu merasa kebingungan saat berada di rumah sakit, karena mereka dapat bertanya langsung kepada petugas BPJS Satu yang siap sedia di rumah sakit, jelas Eka Pristiwati selaku Kepala BPJS Kesehatan Kabupaten Sumba Barat
Selain menyampaikan informasi update seputar JKN-KIS, petugas BPJS SATU juga memberikan edukasi kepada peserta mengenai alur pelayanan kesehatan, penanganan pengaduan dan memastikan pengaduan peserta selesai ditangani. “Kegiatan ini rutin dilakukan di rumah sakit di wilayah Kabupaten Sumba Barat,” ungkap Eka, petugas BPJS itu, Jumat (28/02).
Salah satu peserta JKN-KIS yang sangat terbantu atas hadirnya petugas BPJS SATU adalah Soalihin (27). Peserta JKN-KIS dari segmen Peserta Penerima Upah ini sedang menjalani rawat inap di Rumah Sakit Kristen Lende Moripa Sumba Barat dikarenakan vertigo dan hiperlipidemia. Dia menyampaikan sangat terbantu dengan adanya petugas BPJS SATU yang datang menemuinya. Beberapa informasi terupdate bisa saya tanyakan disini tanpa perlu ke kantor BPJS Kesehatan.
Pria asal Desa Wailiang itu juga mengungkapkan Progam JKN-KIS ini sangat bermanfaat. “ Ini pengalaman pertama kalinya saya menggunakan JKN-KIS tapi sudah sangat merasakan manfaatnya. Saya merasa puas mendapatkan pelayanan yang baik dari pihak BPJS Kesehatan dan pihak Rumah Sakit,” jabar Soalihin.
Pria yang berprofesi sebagai Guru di salah satu SMP di Sumba Barat ini menambahkan, pentingnya dan menjadi keharusan memiliki asuransi kesehatan sebelum sakit. “ Karena kita tidak tahu kapan kita bisa sakit seperti saya ini dan semoga pelayanan kepada peserta JKN-KIS makin hari makin baik,” pungkas Soalihin. (DM/dm)