Yogyakarta Perangi Rokok Anak: Layanan Gratis dan Rencana Sanksi Bagi Perokok

oleh
oleh

Yogyakarta, Waingapu.Com – Pemerintah Kota Yogyakarta menguatkan langkahnya menekan jumlah perokok muda, dengan membuka 18 klinik berhenti merokok gratis di puskesmas. Ini menjadi reaksi atas data Badan Pusat Statistik (BPS) yang menunjukkan 1 dari 4 pemuda Yogyakarta adalah perokok pada 2024.

Kepala Dinas Kesehatan Kota Yogyakarta, Emma Rahmi Aryani, mengungkapkan bahwa meskipun terjadi penurunan jumlah pelajar perokok dari 9,6% menjadi 7,9%, angka ini masih belum memenuhi target nasional 7,3%. “Kami optimistis bisa mencapainya pada 2025, dengan memperluas edukasi dan layanan konseling,” katanya, Sabtu (26/4/2025) dalam diskusi peluncuran buku Giant Pack of Lies 2.

Inovasi lain yang direncanakan adalah menghentikan subsidi BPJS kelas 3 untuk perokok, sebuah upaya tambahan untuk menekan angka ketergantungan rokok.

Baca Juga:  Kembali Kodim 1601 Sumba Timur Layani Vaksinasi Covid-19 Untuk Anak

Sementara itu, Guru Besar UGM, Yayi Suryo Prabandari, memperingatkan tentang bahaya iklan rokok terselubung yang masih masif di media sosial dan acara anak muda. “Tanpa pengawasan serius terhadap iklan digital, angka perokok remaja sulit ditekan,” ujarnya.

Kampanye ini dilanjutkan dengan aksi jalan sehat bersama ratusan pemuda di Car Free Day, Minggu (27/4/2025), menguatkan pesan tentang kawasan tanpa rokok.(ion)

Komentar