Waingapu.Com – Ketidakpastian pasokan beras dari Bulog membuat puluhan pedagang mitra di Kota Waingapu mengeluh. Sejak satu bulan terakhir, mereka tidak lagi menerima stok, padahal permintaan masyarakat, khususnya kalangan menengah ke bawah, tetap tinggi.
Ama Djala, pedagang beras di Pasar Inpres Waingapu, mengatakan, jawaban yang diterima dari pihak Bulog hanyalah permintaan untuk bersabar.
“Kami sudah bolak-balik ke Bulog. Jawabannya sabar dan sabar, katanya menunggu keputusan dari pusat,” ungkapnya.
Ia menambahkan, total ada 10 Rumah Pangan Kita (RPK) di pasar tersebut yang terdampak kekosongan ini. Warga pun harus merogoh kocek lebih dalam, karena harga beras kualitas biasa kini melambung menjadi Rp15.000 per kilogram, lebih mahal dibandingkan harga beras Bulog yang sebelumnya hanya Rp13.000 per kilogram.
Ketidakpastian ini memicu kekhawatiran, apalagi di tengah spekulasi bahwa stok Bulog menipis akibat persoalan internal yang sempat mencuat ke publik.(ion)