Satuan Pendidikan Merespon Pembelajaran Jarak Jauh dan Belajar Dari Rumah

oleh
oleh
Workshop Pembelajaran Jarak Jauh

Masa pandemi Covid-19 yang masih melanda dunia hingga saat ini telah menjadikan beberapa kebijakan berubah drastis. Sebutlah kebijakan di dunia pendidikan, di mana beberapa waktu lalu Menteri Pendidikan bersama tiga Menteri lainya sepakat mengeluarkan kebijakan yang dituangkan dalam Panduan Penyelenggaraan Pembelajaran Pada Tahun Ajaran 2020/2021 dan Tahun Akademik 2020/2021 di Masa Pandemi Coronavirus Disease 2019 (Covid-19).

Panduan ini juga menjadi acuan pemerintah daerah dalam mengatur satuan pendidikan sebelum dapat diizinkan melaksanakan pembelajaran tatap muka berdasarkan ketentuan-ketentuan yang diatur di dalamnya. Karena prinsip utama dalam pembelajaran di tahun ajaran dan tahun akademik baru adalah kesehatan dan keselamatan seluruh peserta didik, kepala sekolah, guru, tenaga kependidikan, dan keluarganya.

Baca Juga:  SEBUAH PROLOG DIAWAL TAHUN 2015 (Bagian 1)

Pada panduan ini disebutkan untuk zona kuning, oranye, dan merah tetap melaksanakan pembelajaran jarak jauh atau belajar dari rumah seperti yang tertuang dalam Surat Edaran Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 4 Tahun 2020.

Workshop Pembelajaran Jarak Jauh
Menampilkan hasil karya pembuatan video pembelajaran dari peserta workshop

Selama melaksanakan belajar dari rumah, banyak guru mengalami kesulitan karena berbagai persoalan di lapangan. Sesuai anjuran pemerintah pembelajaran dapat dilakukan dengan 3 metode yaitu dalam jaringan (daring), luar jaringan (luring), dan kombinasi daring/luring.

Nah, pertanyaan selanjutnya adalah bagaimana respon satuan pendidikan (sekolah) dalam menyikapi kebijakan-kebijakan tersebut?

Untuk menghadapi tahun ajaran baru 2020/2021, SMP Negeri 2 Waingapu telah melakukan beberapa kegiatan untuk menyiapkan diri sehingga pelayanan pendidikan kepada peserta didik tetap berjalan. Salah satu yang dilakukan SMP Negeri 2 Waingapu adalah membimbing para guru dalam pembelajaran jarak jauh. Pembelajaran jarak jauh apa yang disiapkan?

Baca Juga:  Forum Anak Sumba Timur Sebagai Wadah Pemenuhan Hak Partisipasi Anak
Workshop Pembelajaran Jarak Jauh
Photo bersama pimpinan dan guru/staff SMPN 2 Waingapu seusai penutupan kegiatan workshop

Selama empat hari melalui kegiatan MGMP, pada dua hari pertama para guru dilatih bagaimana membuat konten pembelajaran. Pada dua hari berikutnya guru-guru dilatih dan mempraktekkan bagaimana cara membuat video pembelajaran yang menarik, juga sekaligus guru-guru dilatih bagaimana memanfaatkan website sekolah untuk menampilkan informasi dan menampilkan materi ajar sehingga dapat diakses oleh peserta didik dari rumah mereka masing-masing.

Inilah salah satu contoh nyata bagaimana satuan pendidikan menyiapkan diri dalam menghadapi pembelajaran jarak jauh atau belajar dari rumah. [*]

Penulis: Umbu Oskar Tamu Ama, Guru di Waingapu

Komentar