Senin Terakhir Februari di Sumba Timur, Bawa Kabar Suka & Duka Terkait Covid-19

oleh
oleh
Penguburan Korban Covid-19

Waingapu.Com – Khabar suka dan duka warnai hari Senin terakhir pada bulan Februari 2021 di kabupaten Sumba Timur (Sumtim) – NTT. Yaa, selain sukses menggelar vaksinasi dosis kedua untuk para Tenaga Kesehatan (Nakes) di beberapa Puskesmas dan Rumah Sakit, kabar suka cita juga menyebar seiring publikasi Posko Percepatan Pencegahan dan Penanganan Covid-19 setempat, perihal penambahan 22 kasus positif Covid-19 yang dinyatakan sembuh, Senin (22/02) petang lalu. Mereka yang dinyatakan sembuh berasal dari Kota Waingapu sebanyak sembilan kasus, Kambera tiga kasus dan Umalulu sebanyak 10 kasus.

Namun demikian, data yang terpublish oleh sumber yang sama juga menampilkan informasi yang mesti meningkatkan kewaspadaan warga. Pasalnya, berdasarkan hasil Test Molekuler Cepat (TCM) terjadi penambahan 19 kasus positif Covid-19. Tambahan kasus positif Covid-19 itu didominasi oleh warga asal Kecamatan Kambera yang mencapai 12 kasus, disusul oleh Kecamatan Pandawai tiga kasus dan Kota Waingapu dan Kecamatan Umalulu masing-masing dua kasus.

Baca Juga:  Dinkes Sumba Timur Gunakan Rapid Test untuk Deteksi Warga Terpapar DBD

Masih dari sumber data yang sama, juga diinformasikan duka cita, seiring tambahan satu kasus positif Covid-19 yang dinyatakan meninggal dunia. Tambahan kasus ini berasal dari Kota Waingapu. Ungkapan duka cita serta keprihatinan warga mengalir melalui doa, kata dan kalimat serta emoji duka cita hingga ke linimasa media sosial untuk keluarga, kenalan serta orang terdekat korban. Kesunyian dan kegelapan TPU Kilometer sembilan, arah barat kota Waingapu, untuk beberapa saat menjadi riuh oleh tangis lirih dan doa dalam nestapa, juga cahaya dari lampu kendaraan bermotor yang mengiring jazad korban menuju ke rahim pertiwi, dimana pemakamannya wajib menerapkan protokol pemakaman korban Covid-19.

 Himbauan dan harapan pemerintah, lembaga swasta maupun figur-figur yang peduli akan sebaran Covid-19, agar warga menerapkan protokol kesehatan, sudah saatnya direalisasikan dalam aktifitas keseharian. Protokol kesehatan dalam bentuk sering mencuci tangan dengan sabun dan air mengalir, menggunakan masker saat berakfitas terutama di luar rumah, menjaga jarak, hingga menjauhi kerumunan serta mengurangi mobilitas, saatnya tak lagi sebatas didengar dan diacuhkan namun dilakukan. (ion)

Baca Juga:  Pasca Makan Sirih Pinang, AD Menikam PMB Untuk Tuntaskan Dendam

Komentar