Waingapu.Com – Belalang kembara atau Locusta Migratoria hingga kini masih menjadi ‘hantu’ yang menakutkan bagi para petani di Pulau Sumba. Serangan serangga yang miliki daya jelajah tinggi itu juga meresahkan warga Desa Kangeli, Kecamatan Lewa Tidahu, Kabupaten Sumba Timur (Sumtim) – NTT.
“Sudah dua hari terakhir ini belalang kembara serang sawah kami. Kami sebelumnya tidak menyangka sawah dan padi kami diserang. Tahu-tahu saat kami ke Sawah belalang sudah terbang diatas swah dan hinggap dan memakan padi kami,” jelas Nathan U. Kuri, salah satu petani kepada media ini, Minggu (25/04) sore lalu.
Keluhan dan kecemasan serangan belalang kembara itu juga diungkapkan oleh Kris dan Umbu Timbul. Keduanya mengaku telah berupaya semampunya menghalau belalang.
“Kami hanya berusaha untuk usir belalang dengan cara pukul blek (kaleng bekas, – red) tapi tetap saja kami kewalahan. Kami juga sempat bakar rumput atau plastik supaya sawah kami berasap, tapi sama saja, belalang macam sudah kebal,” ungkap Timbul.
Diakui oleh ketiga petnai itu, wilayah sekitar Tana Meting di Desa Kangeli yang menjadi icnaran belalalng kembara itu mencapai sekitar 100 hektar.
“Kami harap petugas Dinas Pertanian bisa bantu kami berantas belalang ini. Bantu kami tenaga dan juga pestisida. Belalang ini nginapnya di pohon-pohon dan hutan kalau kami usir, begitu kami pergi mereka kembali. Kemungkinan ini belalang eksodus dari Sumba Tengah,” papar Nathan. (ion)