Waingapu.Com – Bermodalkan tekad untuk menimba ilmu juga cari pengalaman dan meningkatkan jam terbang, sejumlah putera dan puteri asal Kabupaten Sumba Timur (Sumtim), NTT, ambil bagian dalam lomba bertajuk ‘Indonesian Face Model’ yang di gelar di Jakarta. Hasil yang didapatpun tidak mengingkari tekad dan kerja keras itu. Status juara dari aneka kategori berhasil direngkuh anak – anak Tana Marapu, dalam lomba yang dilaksanakan tanggal 01 hingga 03 Maret lalu di hotel Boutique Golden itu.
Informasi yang diterima media ini lewat Vansphek Christian dan Imelda Lobo sebagai EO pengurusan keberangkatan dan keikutsertaan duta dari Sumtim itu, via jalur Whatsapp, Senin (04/03) malam lalu juga menjelaskan, para peserta asal Sumtim bersaing dengan lebih dari 500 peserta lainnya dari berbagai daerah di Indonesia.
“Yaa tidak sia- sia datang jauh dan berjerih lelah dari Sumba. Walau tidak raih juara satu tapi tetap sejumlah juara dari aneka kategori bisa diraih,” tandas Vanspheck sembari menambahkan, event lomba itu diselenggarakan oleh Lama Topo Manegemen Jakarta.
Imelda Lobo dalam kesempatan yang sama menjabarkan, putera dan puteri Sumtim yang meraih juara yakni, Maria Novena Malo, usia empat tahun, juara ketiga kategori A The Best Hair Do. Juara dua The Best Acting diraih Aurora Rambu Sori Anawoli. Sedangkan untuk Kategori C umum putera dan puteri, Moses Dara Kendu (24) raih juara Favorit Sosial Media, sedangkan Frans Taka (20) raih Juara Favorit Dewan Juri. Sementara itu Vhany Rahmi Suciati raih juara ke – 3 The Best Kostum.
“Perjuangan yang tidak sia – sia dari tim beranggotakan 10 orang plus tiga orang tua pendamping. Piala dan piagam bisa diraih. Semuanya ini terjadi berkat sokongan orang tua yang menuruti upaya anak – anak untuk menyalurkan dan mengembangkan bakat modellingnya,” timpal Imelda diamini Vansphek.
“Saya niatnya cari pengalaman sekaligus untuk membuktikan bahwa kita anak daerah, bisa juga berprestasi di luar daerah termasuk di Ibukota Negara sekalipun, Kami bisa bawa harum nama Sumba Timur dengan cara kami,” ungkap Moses Dara Kendi, dalam rilis lanjutan yang dikirim Vanspheck.
Sementara itu, Frans Taka menuturkan, niatnya ikuti event dimaskud adalah untuk kebanggaan bagi orang tua. “ Saya ingin buktikan bahwa model pria bukan seperti penilaian orang, bahwa model pria itu bukan feminis, tapi menjadi modis itu bisa membanggakan keluarga bahkan Daerah Sumba Timur,” tandas pemuda yang juga punya hasrat menjadi model professional dan berkarier dalam dunia akting itu.
Vhany Rahmy, Maria Novena Malo, Aurora Rambu Sori Anawoli senada berpendapat bahwa lewat event lomba ini, selain bisa menyalurkan bakat mereka, juga turut mempromosikan potensi Sumba Timur yang kaya akan adat dan budayanya juga kerajinan tenun ikat dan songket pahikungnya. “Masa disainer nasional dan bahkan dunia begitu kagum dan menjadikan kain tenun ikat dan songket pahikung kita sebagai bahan dalam karya busananya. Kita juga harus bangga dan mempromosikannya dengan cara kita dan kekinian,” ungkap Aurora. (ion)