Simpati Pada Prahara Bondo Maroto? Bisa Salurkan Bantuan Via Komunitas Ini

oleh
oleh
Peduli Bondo Maroto

Waingapu.Com – Terbakarnya 17 unit rumah di Kampung Adat Bondo Maroto, Selasa (11/09) dini hari lalu hingga kini masih menyisakan gelayut duka. Betapa tidak, peristiwa ini masih menyisakan prahara bagi para penghuni kampung, selain karena sejumlah benda warisan peradaban ludes jadi debu, juga lebih dari 100 jiwa harus mengungsi dalam kondisi penuh keterbatasan. Kondisi ini tentunya mengundang rasa simpati ragam kalangan, baik perorangan maupun kelompok. Adalah Pemuda Lintas Agama dan Komunitas Pemuda Peduli Kampung Adat Bondo Maroto – Sumba, bisa dijadikan alternative untuk pribadi maupun kelompok warga menyalurkan simpati dan kepeduliannya.

Adapun kelompok atau komunitas ini spontan terbentuk oleh kesatuan pemahaman dan rasa simpati yang sama dari sejumlah komunitas di kabupaten Sumba Barat. Pribadi – pribadi yang peduli dan spontan bereaksi ini berasal dari Pejuang Subuh Sumba (Pemuda Muslim), Pemuda Gereja Kristen Sumba (GKS), Orang Muda Katholik (OMK), Pemuda Hindu Dharma, Marapu dan Sumba Adventure Club. Selain itu ada pula dari Waikabubak Yamaha Community, JRUK Sumba dan Sumba Biker Adventure.

Baca Juga:  40 Hari Wafatnya Poro Duka, Warga Pesisir Marosi Tetap Tuntut Keadilan

Kelompok ini mengajak sejumlah pihak yang peduli dengan prahara Bondo Maroto ini dengan tagline ‘Kita Berbeda Dalam Keyakinan, Namun Satu Dalam Kemanusiaan.’ Seruan itu bahkan telah dishare kesejumlah media sosial populer, semisal Facebook dan WhatsApp.

“Jadi kami menerima bantuan dalam bentuk dana maupun jenis lainnya sepeti pakaian, sembako maupun alat tulis untuk anak – anak sekolah yang terdampak dari perstiwa ini. Kami akan bantu menyalurkan langsung kepada mereka aneka bantuna yang diterima,” jelas Alfons Lega, salah satu contact person dari Pemuda Lintas Agama dan Komunitas Pemuda Peduli Kampung Adat Bondo Maroto – Sumba, yang dihubungi media ini, Sabtu (15/11) malam lalu.(ion)

Baca Juga:  Kembar Hydrochepalus Tana Wurung, Jalani Perawatan Di Bali

Komentar