Waingapu.Com – Sebelum pelaksanaan Pemilu Legislatif (Pileg) 09 April lalu dan bahkan hingga kini sejumlah warga di Kota Waingapu dan sekitarnya di Kabupaten Sumba
Timur (Sumtim) menggunjingkan beasiswa pendidikan yang dijanjikan oleh oknum Calon Anggota Legislative (Caleg). Janji yang disampaikan baik secara langsung maupun melalui ‘kaki tangan’ atau tim suksesnya.
Gunjingan itu kian kencang seiring berakhirnya pencoblosan yang hingga kini telah sampai pada tahapan rekapitulasi pada sejumlah Kelurahan dan Desa di Sumtim.
Sejumlah warga yang ditemui dan datang menemui Waingapu.Com menyatakan kekecewaan terkait janji caleg yang dinilai mereka hanya manis di bibir dan terkesan mengerjai serta membodohi warga yang selama ini masih terkungkung dalam belenggu keterbatasan SDM dan ekonomi itu.
“Saya dapat surat dan formulir yang diberikan oleh tim sukses Caleg DPR-RI Partai Demokrat atas nama Jefirston R. Riwu Kore. Formulirnya kami isi dan dijanjikan akan diberikan beasiswa senilai 450 ribu yang merupakan beasiswa siswa miskin. Kami diminta untuk menukarkan dan menujukan surat pemberitahuan itu ke BRI. Namun saat kami ke BRI ternyata kami pulang kosong,” jelas Teto Bole, seorang warga Kelurahan Kambaniru, Kecamatan Kambera, yang datang menemui Waingapu.Com, Rabu (16/04) malam tadi.
Teto, lebih lanjut menjelaskan, beasiswa itu katanya untuk Marlince Bole, anaknya yang masih duduk di bangku SD. “Kami percaya saja karena disurat itu ada foto dan tanda tangan caleg juga ada logo DPR-RI,” timpalnya.
Sebelumnya keluhan serupa juga dikemukakan oleh Martha Ke, yang ditemui di kediamannya di Pada Dita. ”Saya malah ada dua orang anak yang katanya dapat beasiswa. Malah saya pernah bertemu langsung dengan Jefry Riwu Kore saat sosialisasi lalu,” jelas Martha yang mengaku lebih dari 10 orang kenalan dan juga tetangganya mengalami hal serupa.
“Satunya disuruh cairkan di Kantor Pos, satunya ke BRI, tapi saat kami pergi kesana kami jadi malu sendiri. Petugas Bank dan kantor bilang mana ada beasiswa yang cairkan di bank dengan slip atau check yang ada foto caleg,” imbuh Martha sembari merapikan atap ilalang rumahnya yang mulai bolong termakan usia.
Terkait dengan hal itu, pihak BRI yang hendak dikonfirmasi siang hingga sore hari kemarin terkesan menghindar untuk melayani konfirmasi sejumlah wartawan. ”Soal itu saya tidak bisa berikan keterangan, karena pimpinan tidak ada di tempat,” jelas seorang pejabat BRI cabang Waingapu yang disebut stafnya sebagai pejabat lain selain pimpinan BRI cabang Waingapu yang bisa memberikan penjelasan.
Oknum tersebut bahkan hanya memberikan janji kosong kepada para awak media. Pasalnya pasca meminta nomer kontak awak media yang bersangkutan berjanji akan menghubungi awak media begitu pimpinannya tiba. Namun hingga berita ini ditulis janji itu tak jua terealisir.(ion)