Pemilu 2019 Lebih dari 500 Warga Jadi Korban, Bagaimana 2024? Antara Harapan dan Tantangan

oleh
oleh
Eliaser Wolla Wung

Pemilu 2024 semakin dekat, riak-riak pertarungan semakin membumbung tinggi. Banyak politisi yang sedang, akan ataupun yang sudah menjadi politisi siap bertarung untuk menjadi salah satu atau bahkan menjadi nomor satu dalam perebutan kursi baik di badan legislatif maupun eksekutif. Para politisi kawakan yang telah melalang buana dalam kancah pemerintahan tentunya telah mempersiapkan diri dengan baik. Namun di satu sisi para politisi pemula juga sedang mempersiapkan diri dengan baik untuk masuk bersama dalam arena pertarungan.

Siapakah yang akan menang, tergantung pada strategi yang dimainkan dan peluang masing-masing calon.

Menuju pesta demokrasi 2024 segala persiapan baik secara SDM dan materi telah dipersiapkan dengan baik. Lembaga berwenang yang menyelenggarakan pemilu telah membentuk jaringan sampai dilevel bawah, seperti saat ini Bawaslu kota/kabupaten telah memilih dan menetapkan  PANWASLUCAM sebagai perpanjangan tangannya di tingkat kecamatan, begitupan saat ini KPU juga telah melaksanakan proses rekrutman untuk PKK dan PPS.

Baca Juga:  KPK Beri Paku Integritas pada KPU dan Bawaslu untuk Penguatan Sektor Politik

Sebagai penyelenggara pemilu ditingkat kecamatan dalam hal ini Panwaslucam tentunya tidak terlepas dari berbagai tantangan. Tantangan panwaslucam sebagai pengawas  memastikan terselenggaranya pemilu dan pemilihan secara langsung, umum, bebas, rahasia, jujur, dan adil sesuai  Ketentuan Peraturan perundang-undangan yang berlaku. 

Tantangan-tantangan lain sebagai penyelenggara pemilu adalah kesiapan diri baik secara mental dan fisik, kesiapan untuk tetap teguh dan berpegang pada prinsip nilai dan norma   pada agama yang dianut serta tidak menerima suap dan KKN.

Harapan sebagai Pamwaslucam menuju pesta demokrasi 2024 adalah meningkatnya partisipasi masyarakat dalam Pengawas Pemilu  dan memastikan terlindungnya hak politik warga masyarakat, memastikan terwujudnya pemilu yang bersih, transparan, dan berintegritas dari sisi penyelenggara dan penyelenggaraannya, serta mendorong terwujudnya Pemilu sebagai instrumen penentuan Pemimpin yang sesuai dengan aspirasi rakyat.

Baca Juga:  Legalisasi Nafsu di Atas Lembaran Tugas Kuliah

2024 memang masih jauh, namun segala persiapannya harus matang. Mengingat pesta demokrasi 2019 silam memakan korban lebih dari 500 orang, jangan sampai kisah kelam terulang kembali. 2024 juga menjadi sengit tatkala di tahun itu akan menjadi sejarah baru bagi Indonesia akankah indonesia mampu melaksanakan pesta demokrasi terbesar dan serentak?

Penulis : Eliaser Wolla Wunga (Ketua Panwaslu kecamatan Wewewa Tengah)

Komentar