Waingapu.Com – Sukses dan lancarnya pesta demokrasi Pemilihan nasional (PILNAS) untuk Pemilihan Presiden dan Wakil Presiden (PIlpres), Pemilihan Legislatif (Pileg) dan DPD, sejatinya tak bisa lepas dari peran aparat Polri dan TNI. Pengawalan dan pengamanan adalah beban dipundak dua institusi ini. Tenaga dan spirit figur – figur Polri dan TNI layak mendapatkan apresiasi, minimal ucapan doa dan syukur dari khalayak. Di Kabupaten Sumba Timur (Sumtim), NTT, spirit itu juga nampak jelas. Betapa tidak, sebagai Kabupaten terluas di NTT dan masih banyaknya wilayah yang jauh dari geliar kehidupan dan hiruk pikuk perkotaan, anggota TNI dan Polri bersinergi mengawal dan mengamankan pelaksanaan pesta demokrasi itu.
Spirit anggota POLRI dari Polres Sumbtim dan juga anggota TNI dari KODIM 1601, nampak terlihat ‘terang benderang’ dalam video yang dibagikan account Victor Silalahi di linimasa Facebook (FB), Minggu (21/04) malam lalu. Dalam video yang dishare dan diawali dengan judul ‘SERBA SERBI PERGESERAN KOTAK SUARA PEMILU KARERA’ nampak para anggota Polri dan TNI berjuang membelah ombak lautan selatan Sumtim untuk mengawal logistik dari desa Prai Salura menuju Ke sekretariat PPK Kecamatan Karera. Di akhir narasinya, disebutkan pula semuanya itu adalah ‘demi mewujudkan pemilu damai dan berintegrritas pengabdian tanpa batas – NKRI HARGA MATI – SALAM PROMOTER.
Spirit yang sama juga nampak dari video yang dibagikan oleh account Yorry Pau di linimasa FB – nya. Jalan terjal dan berbatu juga nampak dilalui dirinya bersama para petugas lainnya untuk mengawal logistic. Kala dihubungi via messenger, account yang merupakan milik Brigpol. Yohanes Gabriel Caturninus Pau itu, lebih jauh memaparkan, dirinya bertugas marathon untuk mengawal TPS 1,2, dan 3 di desa Pabera Manera, di Kecamatan Paberiwai.
Lebih jauh dijelaskan Yorry, demikian Ia mengaku biasa disapa itu, mobilitasnya mutlak perlu walau harus menempuh perjalan lebih dari tiga kilometer. “Saya pakai sistem mobile saja kaka dari TPS ke TPS,” timpalnya sinagkat kala ditanya seputar proses pengawalan dan pengamanannya.
Terpisah, Dandim 1601 Sumtim, Letkol (Inf) Johan A.P. Marpaung, ketika dihubungi media ini untu dikonformasi seputar spirit ‘anak buahnya’ dalam mengawal dan mengamankan proses demoraksi di wilayah terpencil menyatakan bahasanya yang dilakukan jajaran TNI adalah salah satu bagian kecil dari bukti cinta dan pengabdian kepada Negara. “Hanya melaksanakan tugas Pak dan perintah pimpinan untuk kelancaran pesta demokrasi kita Bapak. Itu salah atu bentuk pengabdian kepada Negara,” tandasnya via WhatsApp, Minggu (21/04) malam lalu. (ion)