Waingapu.Com – Sebaran virus Corona hingga kini masih belum juga usai membelenggu secara global dalam rangkaian kata Pandemic Covid-19. Kabupaten Sumba Timur, NTT, sudah pasti juga merupakan bagian yang tak bisa dipisahkan dari problema paparan virus yang awalnya disebutkan muncul di Wuhan – Tiongkok itu. Seberapapun kerasnya upaya untuk mengantisipasi masuknya virus yang kemudian lebih diekenal dengan nama Covid-19 itu, bumi Matawai Amahu Pada Njara Hamu akhirnya harus menjadi wilayah yang juga harus masuk dalam kategori daerah terpapar.
Seruan untuk penerapan Protokol Kesehatan gencar dilaksanakan dan terus digaungkan ragam elemen. Semangat untuk bersinergi dalam menyikapi sebaran dan kemudian memutusnya juga terus dikumandangkan sejumlah pihak mulai dari individu hingga institusi. Semangat yang kemudian harus diwujudkan dalam tindakan nyata dalam keseharian.
Irjen Polisi Lotharia Latif, dalam kapasitasnya sebagai figur nomer satu di lingkup Polda NTT, dalam kunjungan kerjanya ke Sumba Timur, Rabu (28/07) lalu kembali mengingatkan, pentingnya sinergitas sejumlah elemen masyarakat. Diharapkan Kapolda NTT itu, sinergitas itu niscaya bisa menekan sebaran Covid-19 dan bukan mustahil bisa memutuskan penularannya. Dalam bingkai pemantauan penerapan PPKM level IV di Sumba Timur, Latif memberikan sejumlah penekanan dalam arahan yang direspon positif oleh Pemerintah Kabupaten Sumba Timur yang terwakilkan dalam sosok Khristofel Praing sebagai Bupati.
Sedikitnya delapan point menjadi penekanan Latif dalam penerapan dan penegakan prokes dan PPKM di Sumba Timur. Hal itu disampaikannya dalam tatap muka dengan anggota Forkopimda setempat. Salah satunya menyiratkan pentingnya sinergitas.
“TNI dan Polri dukung penuh Satgas Covid-19 dan laksanakan pengawasan dan penerapan pembatasan kegiatan masyarakat, penguranngan mobilitas, dan pendiadaan kerumunan secara humanis dan persuasif. Tetapi apabila sudah diingatkan tetap melanggar, laksanakan penegakan hukum dengan tegas sesuai aturan yang berlaku,” tandas Latif dalam acara yang dihelat di gedung Nasional Umbu Tipuk Marisi, Waingapu itu.
Moment yang juga dihadiri Danrem 161 Wirasakti, Brigjen . TNI, Legowo W.R. Sujatmiko, Danlanud Eltari, Brigjen TNI, Umar Fathurrohman, dan Kabinda NTT, Brigjen TNI, Adrianus Nugroho, Latif juga kembali menekankan pentingnya menyebarkan optimisme kepada warga yang jalani perawatan dan penanganan medis karena terkonfirmasi positif. Harapan yang juga sejalan dengan ungkapan kata dan kalimat optimisme yang disebarkan sejumlah penyintas, sebagaimana terpantau dalam linimasa media sosial belum lama ini.
YB Data, adalah salah satu penyintas yang terpanggil membagikan pengalamannya melalui postingan di akun Facebooknya. Sosok ini sempat jalani perawatan diruang isolasi pada Januari 2021 silam. Sempat alami drop, namun kemudian bisa bangkit karena diberi suntikan optimisme. “Setiap kata optimisme akan berdampak pada timbulnya energi positif bagi sekitar/mendegarkannya,” tulisnya. Tak hanya itu, dia juga menuliskan obat terbaik adalah imun tubuh yang kuat dan imun tubuh dihasilkan dari pikiran yang optimis. ‘Bagi teman2 yang terpapar covid saat ini, percayalah, penyakit ini bisa disembuhkan. Salam sehat’.
Yang juga tidak bisa ditepikan dalam menyikapi sebaran Covid-19 adalah dengan vaksin. Seruan untuk masyarakat mau divaksinasi terus digemakan. Terpantau sejak pelaksanaan vaksinasi terbuka untuk masyarakat umum, antusiesme membuncah. Setiap lokasi pelaksanaan vaksinasi dicermati dan ‘diserbu’ warga hingga sempat mengkuatirkan karena menimbulkan kerumunan. Situasi yang kemudian menjadi bahan evaluasi dan pelaksanaan vaksinasi kian lebih tertib dalam pelaksanaan berikutnya.
Terkini stok vaksin di Sumba Timur kembali bertambah seiring tibanya vaksin dari pemerintah pusat yang diperuntukan bagi Kodim 1601 yang selanjutnya akan melakukan koordinasi dengan Dinas Kesehatan dan instansi lainnya.
“Kita dipercaya oleh pimpinan dan Pemerintah pusat untuk laksanakan vaksinasi sehingga baru kali ini kita diberikan vaksin dengan jumlah cukup siginifikan. Vaksin yang sudah diterima sejak kemarin sampai hari ini lebih kurang 2.710 vial untuk Astra Zeneca,” tandas Dandim 1601, Letkol (Czi) Dwi Joko Siswanto, Sabtu (31/07) sore lalu.
Dwi Joko yang ditemui ketika melakukan pemantauan tibanya vaksin di Bandara Umbu Mehang Kunda itu lebih jauh memaparkan, pihaknya juga menerima 84 vial Vaksin Moderna untuk Nakes. Juga 50 vial yang ditujukan untuk Polres dan PUPR. “Nanti Astra Zeneca digunakan untuk dosis satu, targetnya dalam waktu dua minggu pemberian vaksinasi dengan vaksin yang tiba ini bisa terselesaikan,” jelasnya sembari menaruh harapan warga untuk mau divaksinasi dan juga sabar untuk menanti kesemapatan tervaksinasi. (ion)