Waingapu.Com – Hama belalang kembara atau locusta migratoria, belum juga urung menebar kegelisahan bagi warga Kabupaten Sumba Timur (Sumtim), NTT. Tak hanya sempat mengganggu aktifitas bandara dan ketentraman para petani dan tanaman di lahannya, aktifitas latihan para joki bersama kuda pacunya di lapangan pacuan kuda Rihi Eti, Kelurahan Prailiu, Kecamatan Kambera, juga terganggu dan beberapa diantarnaya mememilih berhenti latihan.
Alasan para Joki dan pemilik kuda yang ditemui, Minggu (11/07) di sekitar arena pacuan adalah kecemasan akan cedera.
“Kita berhenti karena takut tabrak belalang. Tadi coba lari tapi tabrak belalang sakit juga ini muka, bisa saja kita jatuh atau juga kuda bisa tidak terlalu kencang larinya,” jelas Frengky, seorang joki yang menggirig kudanya keluar arena pacu.
Kondisi serupa juga nampak pada sejumlah joki dan pemilik kudanya lainnya. Mereka memilih menggiring dan mengikat kudanya di bawah pepohonan sekitar arena, sembari berharap belalang segera berlalu, sehingga mereka bisa kembali menguji kecepatan dan kecakapan kudanya melahap arena pacu yang berlawanan dengan arah jarum jam itu.(ion)