Waingapu, Jamkesnews – Hadirnya Program Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) di tengah masyarakat semakin nyata dirasakan manfaatnya, Kalora Lena (48) salah satu peserta JKN yang terdaftar pada segmen peserta Penerima Bantuan Iuran (PBI) mengungkapkan hal serupa. Ditemui tim Jamkesnews, Kalora membagikan pengalamannya menggunakan Program JKN untuk pengobatan adiknya.
“Cerita ini bermula pada bulan Juni tahun 2024. Adik saya, Day Mbana (42), tiba-tiba merasa sangat lemas sampai tidak berdaya. Kami awalnya mengira dia hanya kelelahan setelah beraktivitas. Namun, setelah beberapa hari kondisinya tidak kunjung membaik, kami memutuskan untuk membawanya ke puskesmas terdekat”, ucap Kalora.
Kalora melanjutkan, setelah mendapatkan sejumlah pemeriksaan, dokter menjelaskan bahwa Day mengalami kondisi hipokalemia. Hipokalemia adalah kondisi ketika kadar kalium dalam darah lebih rendah dari batas normal.
“Kami sekeluarga tentu terkejut dan tidak menyangka mendengar hal tersebut. Saya juga khawatir tentang kondisi kesehatan adik saya itu”, terang Kalora.
Setelah didiagnosis mengalami kondisi kekurangan kalium, dokter pun memberikan rujukan kepada Day untuk mendapatkan perawatan lebih lanjut. Kalora segera membawa adiknya itu ke rumah sakit untuk mendapatkan serangkaian perawatan. Pada saat itu, Kalora mengaku merasa sangat khawatir tentang biaya perawatan, mengingat kondisi kesehatan adiknya yang mungkin membutuhkan biaya yang tidak sedikit.
“Selama perawatan di rumah sakit, adik saya mendapat dukungan penuh dari tim medis. Mereka sangat profesional dan sigap dalam menangani kondisi adik saya. Setelah menjalani perawatan intensif, adik saya mulai menunjukkan tanda-tanda pemulihan, dan akhirnya kami diperbolehkan pulang setelah beberapa hari. Kami merasa sangat bersyukur bisa kembali ke rumah, meskipun kami tahu bahwa dalam masa pemulihan ini adik saya harus dijaga dengan baik”, terang Kalora.
Beberapa bulan berlalu, Kalora kembali dibuat khawatir karena adiknya kembali mengalami gejala yang sama. Day kembali merasa lemas dan tidak berdaya, jadi Kalora segera membawanya kembali ke rumah sakit. Kali ini, meskipun Kalora sudah tahu apa yang harus dilakukan, rasa khawatir tetap ada. Namun, pengalaman sebelumnya membuat ia lebih siap menghadapi situasi ini.
“Begitu kami tiba di rumah sakit, proses administrasi dan perawatan berjalan dengan sangat lancar. Dari pengalaman sebelumnya kami sudah belajar bahwa kami tidak perlu mengeluarkan biaya sepeserpun untuk perawatan adik saya. Semua biaya ditanggung oleh Program JKN. Hal tersebut membuat saya merasa sangat tenang. Tanpa adanya Program JKN ini, saya tidak bisa membayangkan bagaimana saya akan menghadapi biaya pengobatan adik saya”, ungkapnya.
Selama masa perawatan kedua ini, Kalora kembali melihat bagaimana tim medis bekerja dengan penuh dedikasi. Setiap perawatan yang diberikan dijelaskan secara rinci sehingga Kalora memahami apa yang terjadi. Hal tersebut dinilai Kalora sangat penting untuk membuatnya tenang.
“Dalam pandangan saya, Program JKN ini sangat penting untuk terus ada di Indonesia. Program ini telah memberikan banyak manfaat bagi masyarakat, terutama bagi kami yang bisa dikatakan memiliki keterbatasan keuangan. Berkat JKN kami tidak perlu khawatir tentang biaya saat ada keluarga kami yang sakit sehingga kami bisa fokus pada pemulihan dan kesehatan mereka”, ucapnya.
Menutup perbincangan Kalora berharap agar Program JKN terus maju dan mampu memberikan layanan yang lebih baik kedepannya.
“Semoga Program JKN ini dapat menjangkau lebih banyak orang, sehingga semakin banyak masyarakat yang terbantu dengan adanya perlindungan kesehatan. Semoga cerita saya ini bisa menjadi inspirasi bagi orang lain untuk tidak ragu untuk menjadi peserta JKN. Kesehatan adalah hal yang paling berharga, dan kami merasa sangat bersyukur atas dukungan yang kami terima”, tutupnya. (gs/ta)