Pelayanan Cuci Darah Ditanggung JKN, Frans: 5 Tahun Jalani Pengobatan Tanpa Kendala

oleh
oleh

Waingapu, Jamkesnews – Manfaat dari hadirnya Program Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) terbukti sangat dirasakan oleh masyarakat, khususnya bagi peserta JKN yang membutuhkan pelayanan kesehatan secara rutin. Seperti yang diungkapkan oleh Frans Tamo Ama (42), salah seorang peserta JKN yang harus menjalani prosedur cuci darah rutin sebanyak dua kali setiap minggunya karena kondisi gangguan kesehatan yang dialaminya.

Frans sapaan akrabnya menceritakan bahwa awalnya ia tidak menyangka kalau dirinya akan mengalami kondisi gagal ginjal dan harus rutin menjalani cuci darah pada tahun 2020 silam saat ia baru memasuki usia 38 tahun. Mulanya Frans hanya merasakan pusing dan mual yang menyebabkan ia kemudian dilarikan ke rumah sakit. Setelah dirawat selama seminggu dan menjalani pemeriksaan secara lengkap, dokter pun menyatakan bahwa Frans harus mendapatkan tindakan hemodialisis.

“Saat pertama masuk rumah sakit, saya berobat sebagai pasien umum dan menggunakan biaya pribadi. Jujur waktu itu cukup menguras kondisi keuangan keluarga. Awalnya saya tidak tahu kalau cuci darah itu harus dilakukan secara rutin dan tidak cukup hanya sebulan atau dua bulan saja. Akhirnya kami menggunakan Program JKN karena kalau terus-menerus pakai uang pribadi lama-lama bisa jebol. Kebetulan sebenarnya kami sudah terdaftar sebagai peserta JKN”, ungkap Frans, saat ditemui di rumah sakit.

Baca Juga:  Kades Wanga Harap Baksos Lebih Beragam, MSM Siap Jalin Harmoni

Frans mengatakan, di saat itulah ia pertama kali memanfaatkan kartu JKN miliknya yang selama ini ia pegang.

“Pertama kali mendengar bahwa saya harus menjalani cuci darah, istri saya sangat kaget sama seperti disambar petir. Awalnya dikira hanya masalah sakit biasa, ternyata terdapat penyakit lain yang lebih serius. Saat ini, kami sudah ikhlas menjalaninya, apalagi semuanya sudah dijamin penuh oleh Program JKN. Cuci darah itu lumayan kan biayanya apalagi harus dilakukan seminggu dua kali. Dengan terdaftar sebagai peserta JKN, kami merasa sangat tertolong tanpa mesti memikirkan besaran biaya”, ujar Frans.

Frans menuturkan bahwa, selama kurang lebih 5 tahun menjalani pengobatan menggunakan Program JKN, ia tak pernah menemukan kendala dalam pelayanan kesehatan yang dijalani. Ia bahkan merasa takjub dengan pelayanan yang diberikan oleh pihak rumah sakit yang di nilainya sangat ramah, membantu, dan tidak membeda-bedakan pasien. Frans bahkan mengungkapkan bahwa selama bertahun-tahun berobat, ia merasa seperti menemukan keluarga baru.

Baca Juga:  BPJS Kesehatan Tindak Lanjut SK Mensos Untuk Penggantian Peserta PBI

“Petugas kesehatan yang melayani pasien secara langsung di rumah sakit sangat mempengaruhi citra rumah sakit. Selama berobat disini, saya merasa sangat dibantu oleh petugas, perawat, dan dokternya”, ungkapnya.

Frans percaya dengan pelayanan kesehatan yang didapatkannya, serta selama dirinya terus berpikiran positif maka kebaikan dan kesehatan akan selalu kembali kepadanya dan keluarga.

“Saya menemukan banyak hikmah dalam cobaan ini. Saya dan keluarga bersyukur tidak perlu memikirkan biaya sepeserpun, karena semuanya sudah dijamin penuh oleh program JKN. Selain itu, dukungan dari sesama rekan yang sedang sama-sama berjuang, serta petugas medis di rumah sakit yang terus memberikan pelayanan prima, seperti memberikan suntikan semangat untuk terus sehat. Karena itu saya tidak pernah stres, prosedur ini saya anggap saja lebih seperti healing,” ungkap Frans.

Baca Juga:  Yuuk, Skrining Mandiri Covid-19 Melalui Mobile JKN

Berkat manfaat yang sudah secara nyata ia rasakan, Frans mengungkapkan bahwa tak pernah putus harapannya dan sang istri agar Program JKN terus berlanjut kedepannya.

“Program JKN ini manfaatnya sangat terasa bagi seluruh masyarakat Indonesia, saya harap Program ini akan terus ada dan semakin baik lagi kedepannya”, tutup Frans. (gs/ta)

Komentar