Waingapu.Com – Kabupaten Sumba Timur, NTT, dikenal sebagai salah satu daerah yang dianugerahi hamparan padang sabana yang luas, selain itu juga miliki cuaca dan iklim cenderung panas, dan bahkan oleh sebagian kalangan dinilai ekstrim. Tidak banyak wilayah yang miliki tanah gembur dan ideal untuk bercocok tanam karena juga dijejali lempengan batuan cadas. Kendati demikian, tidak lantas menjadikan situasi itu mematikan kreatifitas juga keuletan. Rerumputan atau semak belukar yang oleh sebagai penduduk asli wilayah ini disebut ‘wuku rumba’ ternyata bisa tetap menghasilkan komoditi unggul dibalik ‘haranggat’ (amburadul) jejalannya.
“Jujur saja tadi waktu tiba di sini, saya juga bertanya-tanya, ini mau panen apa? Rumput dan semak saja yang banyak, yang kalau kami orang Sumba biasa bilang wuku rumba. Kata ini bisa diartikan semak-semak, rerumputan, jadi ada apa dibalik wuku rumba ini? Ternyata Romo dan umat di sini membuktikan ada komoditi berupa semangka di baliknya,” papar Bupati Sumba Timur, Khristofel Praing, dalam sambutan dan arahan mengawali kegiatan panen raya Semangka di halaman Paroki Bunda Maria Selalu Menolong (MBSM), Kelurahan Kambadjawa, Kecamatan Kota Waingapu, Senin (21/03/2022) siang lalu.
Figur nomer satu Kabupaten Sumba Timur yang hadir atas undangan RD. Yakobus Lodo Mema, Pastor Paroki juga menguraikan, kemiskinan memang bisa melahirkan sejumlah persoalan ikutan. Kendati demikian bukan tidak bisa dientaskan.
“Hari ini dibuktikan bahwa nampak saat tiba di sini, biasa-biasa saja, namun justru dibaliknya ada yang luar biasa. Satu persoalan di Sumba Timur memang kemiskinan, miskin berakibat orang tidak bersekolah, kesehatan buruk, daya beli rendah dan ragam persolan sosial lainnya. Namun itu yang dikatakan Romo tadi bahwa tidak bisa kita pasrah atau apatis. Miskin justru harus melahirkan daya juang, survive serta kreatifiitas untuk melawannya, saya selalu kemana-mana bilang saya contohnya, lahir dari keluarga yang tidak langsung jadi atau berada, atau dari sebuah dinasti. Tapi orang tua kami mengajarkan kami untuk kreatif dan tetap survive,” urai figur yang habiskan masa kecil dan mudanya di Wara, Kelurahan Kemala Putih itu.
Usai memanen Semangka bersama sejumlah pimpinan OPD yang juga hadir saat itu, Khristofel juga membeli satu buah semangka dengan harga Rp. 20 Juta. Pembelian itu sebagai pamungkas dari lelang semangka yang dipandu oleh MC. Agustinus Dapa Loka, yang pada akhirnya berhasil mengumpulkan dana untuk pembangunan lanjutan Paroki ini senilai Rp.61,5 juta hanya dalam tempo 1, 5 jam itu. Tak hanya itu, Bupati juga membelah semangka yang disiapkan, memotongnya beberapa bagian dan dibagikan kepada sejumlah pimpinan OPD yang hadir saat itu secara langsung.
Selepas kegiatan, Pastor Paroki MBSM yang akrab disapa Romo Jack itu mengatakan, keberhasilan mengembangkan semangka di lahan ini selain karena keuletan diri dan umatnya, juga karena menggunakan pupuk Yomari Golden Organic (YMO). Pupuk ini, sebut dia bisa dimanfaatkan untuk lahan kering juga basah, bahkan dalam kondisi esktreem sekalipun. Paroki juga menyediakan pupuk ini untuk bisa dibeli dan selanjutkan dimanfaatkan secara umum oleh instansi maupun perorangan.
Sebelumnya, dalam sapaan awalnya pra ceremonial panen raya semangka dan peninjauan padi di lahan uji coba, Romo Jack juga menegaskan, apa yang ditampilkan hari ini kepada Bupati dan perangkatnya bukan untuk heboh-hebohan, namun untuk berbagi pengalaman. Dengan hasil yang ditunjukan di sini, sebut dia, nanti akan dilanjutkan dengan penanaman 200 porang, bisa menjadi contoh untuk direplikasikan di lahan lainnya di Sumba Timur, tentunya dengan dukungan pemerintah Sumba Timur.
“Semoga kemitraan antara Pemerintah dan Gereja akan terus berjalan bersama untuk menanggulangi hal-hal yang sama kita cemaskan terutama kemiskinan. Pikir saya, kalau orang mau bekerja, kreatif tidak perlu ada itu kata miskin. Jangan jadikan kemiskinan untuk pasrah dan menggantungkan hidup pada orang lain. Diberii hidup itu harus dipertanggungjawabkan dan berjusang untuk mempertahankan kehidupan itu dnegan tetap kerja dan berkreasi,” tandasnya. (ion)