Waingapu.Com – Aksi long march dengan jarak tempuh kurang lebih tiga kilometer dipilih Komisi Pemilihan Umum Daerah (KPUD) Kabupaten Sumba Timur (Sumtim), NTT untuk mengawali Deklarasi Pemilu Damai. Boleh jadi pertimbangan, lebih mudah dikontrol, aksi itu juga dipandang lebih menyentuh masyarakat, hingga para Calon Legislatif (Caleg) dan Pengurus Partai Politik (Parpol) bisa langsung berinteraksi, menjadi alasan KPUD setempat menggelar aksi itu tanpa menggunakan kendaraan bermotor ruda dua, empat atau lebih.
Seperti terpantau, Sabtu (15/03) sore kemarin, mengawali startnya di depan Rumah Jabatan (Rujab) Bupati setempat, bagian terdepan diisi oleh atraksi Drum Band dari SMA Katholik Anda Luri, diikuti oleh Relawan Demokrasi, staf sekretariat KPUD dan Panwaslu setempat. Disusul oleh barisan 11 pengurus Parpol beserta caleg-calegnya.
Gerimis sempat menetes setelah beberapa saat peserta pawai mulai aksi long march. Namun demikian, aksi long march itu tetap berlanjut dan mendapat perhatian warga. Aksi long march berakhir Sekretariat KPUD setempat, pasca di tandatanganinya deklarasi damai oleh seluruh ketua Parpol di Sumtim bersama Ketua KPUD, Kapolres, Dandim, Wakil Bupati dan sejumlah anggota Forum Komunikasi Pimpinan Daerah (Forkompimda) setempat.
“Kita ingin memperkenalkan kepada masyarakat tentang pesertas pemilu di Sumba Timur, juga jadwal pemilihan suara kepada masyarakat untuk pileg mendatang tanggal 09 April mendatang. Harapan kami, segala tahapan pemilu nantinya bisa dimaknai dengan damai, kita harap bisa merebut dami itu sendiri. Ada 11 Parpol yang ikut minus Partai Bulan bintang,” jelas Robert Gana, Ketua KPUD Sumtim kepada menjawab pertanyaan wartawan, beberapa saat sebelum penandatanganan deklarasi damai.(wyn)