Waingapu.Com – YDP, seorang anggota DPRD di Kabupaten Sumba Tengah, NTT, harus berususan dengan aparat hukum, pasca dilaporkan menganiaya Marthen Galu Wona Lulu (51) yang merupakan seorang Pendeta pada Gereja Kristen Sumba (GKS) Jemaat Anamanu, Kabupaten Sumba Tengah – NTT. Akibat aksi kekerasan politisi yang dilakukan Jumat (15/10) sekira pukul 06:00 WITA, ‘Gembala Umat’ itu mengalami sesak nafas dan juga luka di keningnya.
Kepada wartawan saat dihubungi via gawainya, Jumat (15/10) malam lalu, Marthen mengatakan dipukul di ulu hati juga rusuk kanan. Selain itu, kening bagian kiri juga dipukul. “Sempat sesak nafas karena pukulan keras tadi,” ujarnya.
Dalam kesempatan yang sama, Marthen juga mengucapkan apresiasinya pada respon cepat Kaporles Sumba Barat terkait peristiwa itu.

“Kanit Reksrim turun langsung tadi, saya juga sudah diambil keterangan lengkap, sekarang saya sudah istirahat di pastori,” timpalnya.
Informasi yang dihimpun media ini menyebutkan kejadian itu bermula dari pengaduan dan permintaan isteri pelaku, agar Pendeta datang ke rumah dan memberikan bimbingan rohani serta doa. Pasalnya, suaminya disebutkan sering lakukan KDRT plus mabuk-mabukan. Sayanganya kunjugan dengan misi mulai itu justru direspon pelaku dengan amarah dan berujung penganiayaan.
Dihubungi wartawan, Kapolres Sumba Barat, AKBP. FX. Irwan Arianto menegaskan akan memproses siapapun sesuai hukum yang berlaku tanpa pandang bulu.
“Kasus kita tarik ke Polres Sumba Barat, sementara kita lagi periksa para saksi yang ada, kemudian terlapor. Sebagai informasi saya proses yang bersangkutan secara tegas sesuai hukum yang berlaku,” tulisnya dalam pesan WA, Jumat (15/10) sore lalu. (ion)