Waingapu.Com – Festival Wai Humba IV yang digelar di Paponggu, Desa Praikaroku Djangga, Kecamatan Umbu Ratu Nggay Barat, Kabupaten Sumba Tengah (Sumteng)
selama tiga hari (13-15 November) memang telah usai. Bahkan telah menetapkan Tanjung Sasar sebagai tempat Festival Wai Humba V nantinya.
Namun masih ada yang ‘mengganggu’ dan terus menjadi perbincangan sebagian besar para peserta hingga kini. Yaa, ‘Selingkuh sampai Gila’ seakan telah menjadi virus yang sulit teratasi pasca disebar dalam festival ini. Virus yang disebar dengan lugas dan spontan dari seorang Rahcmad Adinata ini
memang bukanlah sembarang virus!
‘Virus Selingkuh sampai Gila’ yang disebar Rachmad Adinata yang juga bisa disapa Kang Bayan itu, sejatinya adalah “Selamatkan Lingkungan Hidup
(Selingkuh) sampai Gerakan Insan Lestarikan Alam (Gila)” adalah ajakan kepada para peserta Festival untuk mencintai alam dan lingkungannya mulai
dari hal yang paling sederhana.
Namun terkait dengan keaahliannya sebagai petani dan aktivis pertanian organik, Kang Bayan mengajak peserta untuk bercocok tanam di pekarangan,
kebun maupun sawah secara alami atau organic.
”Saya bukan membenci bahan kimia namun jika kita masih bisa menggunakan bahan alami atau organik untuk menyuburkan tanaman dan membasmi hama kenapa harus pakai bahan kimia? Selain lebih aman bagi kita dan orang lain juga bisa sekaligus melestarikan dan menyelamatkan lingkungan. Jadi siapa yang mau saya ajak selingkuh sampai gila disini acung tangan?” jabar Kang Bayan yang spontan disambut acungan tangan para peserta diskusi pertanian organik, Sabtu (14/11) lalu.
Ajakan Selingkuh dan Gila bareng ala Kang Bayan itu kian lengkap dengan pengenalan cara menanam dan mengolah sawah dengan pola SRI (System of Rice Intensification) secara organik. Secara garis besar sistem atau metode ini bisa meningkatkan fungsi tanah sebagai media tumbuh dan sumber nutrisi
tanaman. Dengan sistem SRI organik daur ekologis akan berlangsung dengan baik karena memanfaatkan mikroorganisme tanah secara natural. Pada
gilirannya keseimbangan ekosistem dan kelestarian lingkungan akan selalu terjaga. Di sisi lain, produk yang dihasilkan dari metode ini lebih sehat
bagi konsumen karena terbebas dari paparan zat kimia berbahaya.
“Kalau selingkuhnya seperti ini siapa yang tidak mau, selain tidak dimarahi suami atau isteri juga bisa menjaga kelestarian alam dan lingkungan jadi
saya mau saja diajak SELINGKUH sampai GILA,” tanggap Hendrika, seorang ibu rumah tangga asal Makamenggit yang ambil bagian dalam acara itu.(ion)