Waingapu.Com – Kekeringan sebagai dampak kemarau panjang hingga kini masih terus melanda sejumlah wilayah di Kabupaten Sumba Timur (Sumtim), NTT. Demikian pula halnya desa persiapan Ngallu di Kecamatan Pahunga Lodu. Irigasi yang biasanya mampu mengairi sawah lebih dari seratusan hektar, kini hanya mampu airi belasan hektar saja. Wargapun gagal panen, dan beralih menjadi buruh perkebunan.
Demikian dikemukakan oleh Dominggus Nuku Lapu, penjabat Kepala Desa Persiapan Ngalu, kepada wartawan Kamis (26/10) siang kemarin, di Kantor Kecamatan Pahunga Lodu.
“Jika mengacu pada luasan lahan yang digarap empat kelompok tani, terdapat 155 hektar. Dari luasan sawah ini yang mampu diairi hanya sebatas 30 hektar saja, namun itupun tidaklah optimal. Jadinya hanya belasan hektar saja yang berhasil panen, sementara belasan hektarnya puso kekurangan air,” urai Nuku Lapu.
Saluran irigasi di daerah ini yang dulunya bisa mencapai ketinggian hingga selutut, kini menyusut tak lebih dari semata kaki orang dewasa. demikian Nuku Lapu memaparkan, membuat warga beralih mencari sumber penghasilan lain untuk menyanggah ekonomi keluarga. Warga turun ke laut untuk budidaya rumput laut dan ada yang memilih menjadi buruh perkebunan tebu PT. Muria Sumba Manis (MSM).
“Ada sekitar dua puluh warga saya yang kerja jadi buruh di perkebunan. Yang lainnya turun laut budidaya rumput laut. Beruntung juga ada perkebunan jadi mereka ada sumber penghasilan, dan bersyukur pula laut di sini masih bagus dan bisa menghasilkan,” imbuh Nuku Lapu yang menjadi pimpinan desa persiapan yang terdiri dari 236 KK dan 954 jiwa itu.(ion)