Waingapu.Com – Puluhan guru yang merupakan duta dari sejumlah Sekolah Dasar (SD) di Kecamatan Pandawai, Kabupaten Sumba Timur (Sumtim), NTT, diberikan pencerahan seputar pentingnya literasi . Adapun kegiatan yang digasilitasi INOVASI ini dilangsungkan di SDN Maujawa, Sabtu (13/10) lalu. Materi yang disajikan dalam kegiatan ini disampaikan oleh fasilitator daerah (Fasda) INOVASI, Yohan R. De Haan dan Febriana Rozet serta Slomi Wati.
Yohan dan Febriana masing-masing memaparkan materi tentang ‘ Apa dan Mengapa Literasi’ serta ‘Mengidentifikasi Keterampilan Literasi di Kelas Awal’. Sementara materi ‘Kelas Literat’ dibawakan oleh Slomi Wati.
“Tujuannya setelah kegiatan ini adalah para peserta mampu menjelaskan apa itu literasi di kelas awal. Selain itu bisa mengidentifikasi berbagai kegiatan yang dapat dilakukan untuk mengembangkan keterampilan literasi siswa,” jelas Yohan kepada media ini beberapa saat setelah kegiatan ini usai.
Kelas yang literat, demikian dijelaskan oleh Slomi Wati, adalah kelas yang akan tulisan, gambar dan karya siswa yang dapat mendukung kegiatan literasi. “Oleh karena itu, guru bersama kepala sekolah harus aktif dan merasa perlu untuk menciptakan lingkungan kelas dan sekolah yang literat,” timpal Slomi.
Adapun dalam kegiatan ini hadir Fasda INOVASI Kabupaten Sumtim, Andika Dewantara serta Pengawas SD Kecamatan Pandawai, Dominggus Riwi. INOVASI sendiri adalah program yang bertujuan meningkatkan hasil pembelajaran siswa di sekolah-sekolah, terutama dalam hal kemampuan literasi dan numerasi. “Lewat pendekata dari bawah ke atas, guru diharapkan bisa mengindetifikasi masalah yang terjadi pada lingkungan sekolah serta yang berdampak pada kemampuan literasi dan numerasi siswa dikelas awal. Masalah yanfg ada kemudian dicarikan solusinya dengan mengoptimalkan potensi yang ada disekitar lingkungan sekolah,” urai Andika memberikan gambaran tentang program INOVASI.
“Guru diharapkan untuk kreatif dan inovatif dalam menemukan strategi pembelajaran yang unik dan menarik. Harapannya siswa tertarik dan termotivasi untuk belajar dan kemudian memahami informasi atau pelajaran yang diberikan guru,” imbuh Andika. (ion)