Waingapu.Com – Setelah sempat menghilang, hama belalang jenis Kembara atau Locusta Migratoria kembali menghantui kenyamanan dan ketenangan warga petani di desa Maubokul, Kecamatan Pandawai, Kabupaten Sumba Timur (Sumtim), NTT.
Umbu Nai Hapu, tokoh masyrakat desa Maubokul, menyatakan kecemasan itu kala dihubungi Wartawan, Selasa (06/06) kemarin. “Ribuan ekor belalang terbang melintasi atas rumah kami. Macam tertutup langit dari banyaknya belalang. Saya dan keluarga cemas, saya langsung ke sawah, untungnya belalang tidak hinggap,” kata Umbu.
Walau hanya melintas, kecemasan tetap menghantui warga. Pasalnya, berdasarkan pengalaman warga, belalang berdiam dan berkembang biak di hamparan padang sabana.
“Bisa saja belalang sekarang banyak dipadang, rumput masih hijau. Nanti kalau sudah bertelur dan rumput sudah habis bisa saja serang padi di sawah kami. Padahal sawah baru berbulir dan baru dua bulan,” lanjut Umbu.
Tak hanya Desa Maubokul, warga desa Tana Raing, Kecamatan Rindi, juga pernah mengeluhkan hal yang sama. Belalang bahkan menjejali beberapa bagian jalan desa bahkan mengganggu kenyamanan para pengendara sepeda motor saat melintasi jalan.
“Kami harus pelan-pelan sudah Pak kalau ada belalang di jalan atau terbang di depan kami. Kalau kita tabrak bisa saja belalang masuk di hidung atau telinga,” jelas salah seorang warga yang ditemui beberapa pekan lalu di Tana Raing.(ion)