Waingapu.Com – Jika di Jakarta dan sebagian besar wilayah pulau Jawa, hujan turun dengan intensitas sedang hingga tinggi, bahkan banjir menjadi rutinitas, tak demikian halnya sejumlah wilayah di Kabupaten Sumba Timur(Sumtim), NTT. Sejumlah wilayah terancam gagal panen karena minimnya curah hujan. Lahan atau kebun jagung, kacang tanah, dan kacang hijau milik warga nampak meranggas kekurangan air, bahkan mati terbakar teriknya matahari.
Seperti yang terpantau di Pada Dita, Kelurahan Kambaniru, puluhan hektar lahan jagung dan palawija milik warga alami kekeringan dan gagal panen. Tanaman jagung ada yang mati dan juga nampak kerdil. Yang telah berbungapun nampak daunnya kering kecoklatan akibat terik matahari.
“Sudah mau dua bulan tidak turun hujan, jagung, kacang tanah, dan kacang hijau saya mati. Ini hari memang tadi hujan sedikit, tapi tetap saja tidak ada guna bagi jagung dan kacang saya yang mati,” jelas Bendelina Djami, seorang warga Pada Dita yang ditemui dikebunnya, Senin (03/02) siang tadi.
Kekeringan juga berdampak pada ketersediaan pakan hijau bagi ternak warga. Ternak sapi, kerbau, dan kuda milik warga nampak kurus. “Kami ambil batang jagung yang tidak jadi dan mau mati, kami potong-potong buat kasih sapi,” jelas Mama Keba, warga lainnya yang ditemui.
Adapun hingga kini belum ada bantuan atau penanganan terkait kondisi ini oleh instansi terkait. “Sekarang bibit kami habis, jadi kalau hujan membaik, sama saja, kami mau tanam jagun dan kacang apa? Semoga dengan ama liput dan photo, kami ini bisa jadi perhatian pemerintah,” timpal Bendelina.(wyn)